Infografis
Kabar mengenai mualaf-nya dr. Richard Lee belakangan ini jadi bahan perbincangan. Publik sudah menaruh atensi pada dokter kecantikan ini sejak lama, apalagi dari dulu ia cukup sering mengundang berbagai ustaz dan tokoh agama Islam lainnya di podcast miliknya yang tayang di YouTube pribadi dr. Richard.
Hingga akhirnya postingan terbaru ustaz Derry Sulaiman beberapa hari yang lalu berhasil menjawab rasa penasaran publik tentang status mualaf dr. Richard Lee. Pada postingan ustaz Derry tersebut, beliau tampak mengajari dr. Richard Lee cara berzikir.
Pada bagian caption postingan tersebut, ustaz Derry seakan menegaskan kabar bahwa dr. Richard Lee telah mualaf memang benar dan bukan kabar angin belaka.
Rupanya dr. Richard Lee sendiri sudah mempunyai keinginan untuk memeluk agama Islam sejak dulu. Lewat konten podcast Atta Halilintar, dr. Richard Lee mengungkapkan respona keluarganya mengenai keinginannya untuk memeluk agama Islam tersebut.
"Tidak mudah bagi keluargaku juga. Banyak yang terang-terangan marah. Waktu podcast-ku sama ustaz naik, ada langsung WA di grup keluargaku bilang jangan masuk Islam ya, dari keluarga besar. Aku enggak bisa menyalahkan mereka dan tidak bisa memaksa," jelas dr. Richard Lee.
dr. Richard Lee juga mengungkapkan bahwa dulu dirinya sempat tidak suka dengan agama Islam karena terpengaruh stigma-stigma.
"Karena dulu aku enggak suka agama Islam, karena stigma. Tapi ternyata setelah belajar, Islam itu indah, damai. Aturan yang banyak banget bisa membuatku menjadi orang lebih baik," ujarnya lebih lanjut.
Silsilah keluarga dr. Richard Lee
Salah satu dokter kecantikan yang namanya cukup dikenal di Indonesia ini rupanya berasal dari Medan, Sumatera Utara. Ia lahir pada 11 Oktober 1985 dan menjalani kehidupan masa kecilnya dengan sederhana. Banyak yang mengira bahwa dirinya berasal dari keluarga kaya, padahal tidak.
Baca Juga: Riwayat Pendidikan Dokter Richard Lee yang Kini Log In
dr. Richard Lee berasal dari keluarga sederhana. Bahkan, kedua orang tuanya sampai harus mengajukan keringanan untuk biaya sekolahnya kepada Pastor Paroki setempat agar dr. Richard bisa melanjutkan pendidikannya.
