Suara.com - Kehadiran teknologi, terutama media sosial, memberikan tantangan baru dalam pola pengasuhan orangtua. Banyak remaja kini lebih memilih mencari tips dari kreator digital dibandingkan berdiskusi dengan orangtua saat menghadapi tantangan dunia digital.
Temuan ini muncul dalam program school roadshow "Seru Berkreasi dan #SalingJaga" yang digelar oleh TikTok di enam SMA dan SMK di Jabodetabek pada akhir 2024. Survei internal menunjukkan meskipun remaja sangat aktif di platform digital, banyak yang enggan berbagi pengalaman mereka dengan orangtua.
Hanya 26 persen remaja yang merasa membutuhkan pendampingan orangtua dalam menghadapi masalah dunia digital. Sebagian besar cenderung mencari bantuan dari kreator atau figur luar keluarga untuk informasi mengenai keamanan digital.
![ilustrasi media sosial [pexels/Jonathan Robles]](https://media.suara.com/pictures/original/2025/01/11/23736-ilustrasi-media-sosial-pexelsjonathan-robles.jpg)
"Survei dan diskusi memberikan wawasan yang membantu kami memahami kebutuhan kedua pihak. Kami ingin menciptakan ruang yang lebih aman bagi remaja, serta memberikan orangtua informasi mengenai fitur dan kebijakan keamanan di TikTok yang bisa membantu mereka mendampingi anak remaja mereka," ujar Anggini Setiawan, Communications Director TikTok Indonesia.
Founder SEJIWA Foundation, Diena Haryana, menyarankan agar orangtua mengubah gaya komunikasi menjadi asertif.
"Dengan mendengarkan dan memahami tantangan anak, orangtua dapat menjadi sumber utama yang dapat diandalkan oleh remaja dalam menghadapi masalah digital," ujarnya.
Sebanyak 80 persen orangtua menganggap pentingnya pengetahuan tentang tantangan digital yang dihadapi anak-anak mereka. Selain itu, orangtua merasa lebih siap mendampingi anak jika memahami fitur-fitur keamanan digital yang tersedia.
"Remaja sering menjadikan platform digital seperti buku harian untuk berbagi cerita pribadi. Sebagai orang tua, kita bisa mengarahkan mereka agar lebih bijak, misalnya untuk mengekspresikan perasaan bisa dilakukan di ruang privat bersama keluarga atau teman dekat. Sedangkan saat menggunakan platform digital, dorong mereka untuk menampilkan bakat dan kreativitas secara positif. Apalagi di TikTok, banyak kreativitas yang bisa mereka eksplorasi," - Halimah, kreator parenting TikTo
Wakil Kepala Sekolah SMAN 73 Jakarta, Sri Sugiyartuti, menambahkan, program seperti ini memberikan wawasan baru bagi orangtua tentang bagaimana mereka bisa terlibat dalam aktivitas digital anak, misalnya melalui fitur Pelibatan Keluarga di TikTok.
Baca Juga: Ulasan Novel Efek Halo, Menyelami Dunia Gelap yang Mematikan
"Fitur ini memungkinkan orangtua memantau aktivitas anak secara transparan dan membantu mereka mengikuti perkembangan dunia digital."