ADHD Pangkas Harapan Hidup Pria dan Wanita hingga 11 Tahun, Ini Faktanya

Riki Chandra Suara.Com
Senin, 27 Januari 2025 | 20:15 WIB
ADHD Pangkas Harapan Hidup Pria dan Wanita hingga 11 Tahun, Ini Faktanya
Ilustrasi ADHD yang tengah viral di media sosial (Pixabay/chenspec)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian mengungkapkan fakta yang mengejutkan tentang hubungan antara Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan berkurangnya harapan hidup pada pria dan wanita.

Penelitian ini menyoroti perbedaan dampak yang signifikan antara kedua jenis kelamin, dengan temuan yang menggugah mengenai kehidupan mereka yang mengalami gangguan perilaku tersebut.

Menurut studi yang dipublikasikan dalam The British Journal of Psychiatry, peneliti menganalisis data dari lebih dari 300.000 peserta dengan ADHD, membandingkannya dengan kelompok kontrol yang tidak mengidap gangguan ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria dengan ADHD mengalami penurunan harapan hidup antara 4,5 hingga 9 tahun lebih pendek dibandingkan mereka yang tidak terdiagnosis, sementara wanita yang mengalami ADHD kehilangan harapan hidup antara 6,5 hingga 11 tahun.

Temuan ini cukup mengejutkan karena menunjukkan bahwa mereka yang menderita ADHD sering kali kekurangan dukungan dan menghadapi peristiwa kehidupan yang penuh tekanan.

Kondisi ini, yang sering disertai dengan pengucilan sosial, dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental mereka, serta berdampak pada harga diri. Menurut Profesor Josh Stott, penulis senior penelitian ini,

"Sangat memprihatinkan bahwa beberapa orang dewasa yang didiagnosis ADHD menjalani hidup lebih pendek dari yang seharusnya," tulis penelitian tersebut.

Lebih lanjut, peneliti juga mencatat bahwa sebagian besar orang dewasa dengan ADHD belum terdiagnosis, yang berarti temuan ini mungkin hanya mencakup sebagian kecil populasi yang sebenarnya.

"Tingkat ADHD dalam sampel kami hanya sebagian kecil dari yang seharusnya, terutama pada orang dewasa," tambah Profesor Stott.

Meski demikian, para peneliti mengingatkan bahwa temuan ini mungkin tidak dapat digeneralisasikan untuk lingkungan lain, dan mereka juga tidak dapat menghubungkan langsung penurunan harapan hidup dengan penyebab kematian tertentu.

Mereka menekankan bahwa kematian dini pada pasien ADHD mungkin disebabkan oleh faktor risiko yang dapat diubah, seperti kurangnya dukungan dan perawatan yang tepat untuk kondisi ini serta masalah kesehatan mental yang sering muncul bersamaan dengan ADHD. (antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI