“Saya besar dari keluarga Muhammadiyah. Tapi bapak saya adalah pendiri Ansor Sulsel,” katanya saat di arena Tanwir I Muhammadiyah periode Muktamar ke-48 pada (5/12/2024) yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Kupang.
Menurut Nasaruddin Umar, ayahnya berprofesi sebagai guru. Ayah Nasaruddin pernah menjadi kepala sekolah di kampungnya di Ujung, Bone.
Saat pemberontakan DI/TII pecah, banyak para guru yang berhenti mengajar karena tidak digaji. Andi Muhmmad Umar, tidak seperti itu.
Ia tetap bertahan mengajar di sekolah walau tak mendapat gaji karena sangat peduli terhadap pendidikan anak-anak. Ia juga harus menjalankan peran lain yang ditinggalkan para guru.
Selain menjadi kepala sekolah, ayah Menteri Agama itu juga menjadi guru sekaligus staf. “Ayahanda mengajar enam kelas dalam sehari,” kenang Prof Nasar.
Dalam kondisi ini, ibu Prof Nasar, Andi Bunga Tungke, tampil menggantikan posisi suaminya sebagai pencari nafkah dengan berjualan.
Nasaruddin termasuk telah menikah. Ia baru menyunting Dra. Helmi Halimatul Udhma sebagai istri saat usianya sudah menginjak 35 tahun.
Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai tiga orang anak, yaitu Andi Nizar Nasaruddin Umar, Andi Rizal Nasaruddin Umar, dan Cantik Najda Nasaruddin Umar.
Latar Pendidikan
Baca Juga: Diduga Mualaf, Celine Evangelista Dapat Gelar Spesial dari Keraton dan Dianggap Kerabat Bangsawan
Nasaruddin Umar menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Ujung Bone, di samping juga belajar di Madrasah Ibtida’iyah di Pesantren al-As’adiyah. Di pesantren itu juga, Nasaruddin mengambil pendidikan guru agama.