Tak Disangka! Ini 5 Tradisi Isra Miraj yang Masih Lestari di Indonesia

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 27 Januari 2025 | 08:45 WIB
Tak Disangka! Ini 5 Tradisi Isra Miraj yang Masih Lestari di Indonesia
Ragam Tradisi Isra Miraj di Indonesia (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

2. Rejeban Peksi Buraq

Tradisi Rejeban Peksi Buraq merupakan acara tahunan yang di lakukan selama ratusan tahun di Yogyakarta. Adapun mama Buraq yang ada dalam nama tradisi ini berasal dari nama hewan yang menjadi kendaraan Nabi Muhammad SAW ketika melakukan perjalanan ke langit ketujuh.

Dalam tradisi Isra Miraj ini, warga Jogja akan membuat dua jenis burqa yang berbahan kulit jeruk bali. Kemudian burqa akn dipasang di atas gunungan buah-buahan. Selanjutnya, akan dibawa oleh abdi dalem Kaji Selusin menuju ke serambi Masjid Gede Kauman. Nantinya, gunungan buah itu akn dibagikan kepada Jemaah masjid usai acara pengajian.

3. Nganggung

Melansir situs Warisan Budaya Kemdikbud, Nganggung merupakan sebuah tradisi yang dilestarikan oleh masyarakat Melayu Bangka Belitung, khususnya di Pulau Bangka. Nganggung sendiri adalah tradisi membawa makanan dari masing-masing rumah penduduk menuju ke sebuah tempat.

Rangkaian acaranya yaitu diisi dengan doa-doa serta ceramah agama. Tradisi yang telah menjadi bagian dari adat Melayu Bangka ini, memberi makna kekeluargaan yang kokoh di antara masyarakat Melayu serta jadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi.

4. Ngurisan

Tradisi Ngurisan dikembangkan oleh masyarakat Sasak di Lombok. Dijelaskan dalam buku Travelicious Lombok karya Lalu Abdul Fatah, Ngurisan merupakan sebuah upacara cukur rambut bayi. Upacara ini dilakukan supaya rambut sang bayi hisa tumbuh lebih lebat. Tak itu, fisik bayi juga diharap lebih kuat dan tidak rentan terkena penyakit.

Menurut pendapat Idail Uzmi Fitri Umami dan Muhammad Sobri dalam buku Revitalisasi Tradisi Mengancang Dulang dan Pembentukan Kesalehan, ngurisan yang dilakukan ketika peringatan Isra Miraj, dibarengi dengan ngaji kayat yang kemudian jadi ciri khas Lombok. Peringatan Isra Miraj pun menjadi semakin meriah dengan tahlilan dan dulang atau syukuran khas masyarakat Lombok.

Baca Juga: Contoh Pidato Tentang Isra Miraj 2025, Singkat dan Inspiratif untuk Acara Pengajian

5. Khatam Kitab Arjo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI