Suara.com - Perbedaan Orang Kaya Baru (OKB) dan Orang Kaya Lama (OKL) menarik untuk dikulik usai komika Pandji Pragiwaksono menyentil kelakuan Deddy Corbuzier.
Hal itu bermula dari viralnya video Deddy Corbuzier marah-marah terkait ada anak yang protes rasa menu Makan Bergizi Gratis (MBG) tak enak. Pada video tersebut, seorang warganet lantas berkomentar bahwa ada sejumlah murid yang keracunan usai mendapatkan MBG.
Namun Deddy Corbuzier malah adu nasib dengan menyebut bahwa dirinya masih bisa keracunan saat makan steak seharga Rp6 juta.
"Di kolom komentar (video Deddy Corbuzier) tuh ada yang komen 'Gimana dengan yang keracunan om'," ujar Pandji dalam cuplikan video yang ia unggah di akun X.
Baca Juga: Berani Bantah Deddy Corbuzier yang Memaki Anak-anak, Ferry Irwandi Singgung Era Orba
"Terus dia bilang 'Keracunan gimana, gue pernah makan steak 6 juta juga keracunan', hubungannya apa Cahyadi? Botak kocak botak kocak,” imbuh Pandji sambil tertawa.
"Kelakuan lu kayak orang baru kaya deh, bingung gue. Lu kan kaya dari lama, semua-semua dikaitin sama kekayaan," pungkasnya.
Lantas, apa yang sebenarnya perbedaan OKB dan OKL? Berikut ulasannya, dirangkum dari laman SoFi.
1. Asal-usul kekayaan
Baca Juga: Deddy Corbuzier Sebut Siswa Pe'a karena Protes MBG, Ayat di Alquran Ancam Pengumpat Masuk Neraka
Seperti halnya namanya, orang kaya lama berarti sudah memeroleh kekayaan tersebut cukup lama. Ini bisa berasal dari warisan, bisnis keluarga, dan lain sebagainya.
Sementara itu, orang kaya baru adalah mereka yang cenderung mendapatkan kekayaannya dari usaha sendiri. Beberapa dari mereka mungkin memperoleh uang melalui rejeki nomplok seperti memenangkan lotre.
2. Gaya hidup dan pola konsumsi
Jika dilihat dari gaya hidup dan pola konsumsi, orang kaya lama cenderung lebih berhati-hati karena berusaha fokus pada kualitas jangka panjang dan keberlanjutan. Mereka juga cenderung banyak menempatkan hartanya ke dalam bentuk aset.
Sebaliknya, orang kaya baru dikenal lebih ekspresif dalam menunjukkan kekayaannya, misalnya flexing di media sosial atau mendesain rumah dengan gaya mencolok.
3. Keberanian bisnis
Orang kaya lama cenderung konservatif dalam memilih investasi. Alih-alih coba-coba, mereka lebih memiliki sektor yang sudah teruji, seperti saham dan properti.
Di sisi lain, orang kaya baru mungkin lebih berani mengambil risiko, misalnya mengembangkan start-up dan terjun ke dunia kripto.
4. Latar pendidikan
Karena memiliki kekayaan sejak dahulu, orang kaya lama biasanya punya latar pendidikan mentereng, baik di dalam maupun luar negeri. Jejaring sosial mereka pun cukup kuat dan susah ditembus.
Sementara itu, orang kaya baru tidak selalu memiliki latar pendidikan elit karena pada saat itu mereka mungkin belum sekaya sekarang. Namun, mereka memang sangat terbuka untuk menjalin koneksi.
5. Pandangan terhadap kesuksesan
Orang kaya lama cenderung mengalokasikan sebagian kekayaannya untuk kegiatan amal melalui sebuah yayasan. Mereka juga biasanya lebih menjunjung nilai-nilai tradisional, seperti keluarga.
Meski juga terlibat dalam kegiatan amal, orang kaya baru biasanya akan fokus pada hal-hal yang berbau kekinian atau berbasis isu global.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri