Upaya Berkelanjutan untuk Melestarikan Kekayaan Laut dan Menjadikan Lampung Sebagai Destinasi Wisata Dunia

Iman Firmansyah Suara.Com
Sabtu, 25 Januari 2025 | 11:15 WIB
Upaya Berkelanjutan untuk Melestarikan Kekayaan Laut dan Menjadikan Lampung Sebagai Destinasi Wisata Dunia
(Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lampung kembali mencuri perhatian dunia dengan diperkenalkannya budidaya mutiara terbaru yang kini menjadi simbol pelestarian alam di wilayah Hurun, Kyoko. 

Terletak di kompleks Marriott Lampung, upaya pelestarian ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga keindahan alam dan pariwisata, tetapi juga untuk melindungi ekosistem laut dan melestarikan warisan budaya yang telah tumbuh di kawasan ini. 

Diharapkan, upaya ini juga dapat menjadi harapan baru bagi pariwisata bahari.

Budidaya mutiara Kyoko memiliki sejarah yang menarik. Dibangun pertama kali pada tahun 1987 oleh perusahaan Jepang, budidaya ini telah menjadi bagian integral dari upaya konservasi alam di kawasan tersebut. 

Baca Juga: Gak Pake Mahal! Explore Jakarta Naik KRL, Cek Destinasi dan Biayanya

Setelah perusahaan tersebut memilih berhenti beroperasional di Lampung, Tim Pengembangan The Hurun mengambil alih dan berkomitmen untuk menjaga serta melestarikan budidaya mutiara ini agar tetap dapat dikenal di Lampung.

“Kami memutuskan untuk melanjutkan budidaya mutiara ini karena kami memiliki nilai yang sama, yaitu sustainability. Kami membangun dan merawat Kyoko agar menjadi budidaya mutiara yang berkelanjutan—bukan hanya mutiara, tetapi juga pemeliharaan terumbu karang, di mana adanya budidaya mutiara menjadi bukti bahwa biota laut Lampung benar-benar sehat dan dirawat,” ujar CEO The Harun, Selphie Bong.

Ia juga menyatakan harapannya agar pemerintah Lampung dapat lebih serius dalam mengembangkan pariwisata dan melestarikan alam Lampung. Ia berharap ada sinergi antara berbagai instansi untuk mendorong perkembangan pariwisata, bahkan mencontoh kesuksesan Bunaken di Manado, yang telah dikenal dunia berkat keindahan alamnya.

Mutiara sering disebut sebagai keajaiban laut karena proses pembentukannya yang sangat unik. Proses pembentukan mutiara memerlukan waktu bertahun-tahun, sehingga mutiara mencerminkan ketahanan dan keindahan alam bawah laut. 

Keunikan dan keindahannya yang berasal dari kedalaman laut menjadikan mutiara sebagai salah satu keajaiban alami.

Baca Juga: Sensasi Keliling Dunia dalam Waktu Satu Hari di Sarae Hills Lembang

Melestarikan budidaya mutiara Kyoko bukanlah tugas yang mudah. Dibutuhkan pendekatan terpadu dan berkelanjutan, dengan mempertimbangkan berbagai aspek lingkungan yang sangat vital. Salah satu tantangan terbesar adalah memelihara kualitas air laut, yang harus bebas dari polusi seperti limbah plastik, limbah industri, dan bahan kimia berbahaya. 

Selain itu, untuk mendukung kelangsungan hidup tiram mutiara, kawasan ini juga ditetapkan sebagai tempat budidaya yang dilindungi dari kerusakan yang dapat mengganggu ekosistem laut.

Dengan diperkenalkannya budidaya mutiara Kyoko, Lampung semakin mengukuhkan diri sebagai destinasi wisata dunia yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan. 

Budidaya mutiara Kyoko diharapkan dapat menjadi tempat wisata edukatif di mana wisatawan baik dalam dan luar negeri dapat belajar lebih dalam mengenai pentingnya menjaga kelestarian laut serta menikmati keindahan tiram mutiara yang menjadi simbol kemakmuran alam laut Lampung.

“Kita harus bisa memberikan edukasi kepada masyarakat Lampung bahwa pengeboman laut di Lampung masih banyak terjadi dan membawa dampak negatif. Area laut harus gencar dilindungi dari siapapun yang tidak bertanggung jawab," terang Selphie.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI