Kendati menepis keberadaan puber kedua, Boyke paham betul mengapa publik bisa memunculkan mitos demikian. Ia sadar bahwa publik melihat para laki-laki berumur mengejar perempuan muda sebagai ciri-ciri puber kedua.
Boyke langsung membantah perilaku tersebut bukan karena si laki-laki mengalami puber kembali. Ia menegaskan bahwa tak ada perubahan ciri fisik yang terlihat, sehingga fenomena tersebut bukan kejadian pubertas.
Boyke memberikan penjelasan bahwa laki-laki yang sudah menginjak usai kepala lima memang kerap menunjukkan jati dirinya dengan mengejar perempuan lebih muda untuk membuktikan kejantanannya.
"Ada gak perubahan ciri-cirinya, gak ada. Kalau laki-laki kejar-kejar perempuan muda, itu bukan puber kedua. Memang wajar laki-laki di usia 50 tahun kejar-kejar perempuan buat cari jati dirinya. Buat kasih bukti bahwa dia masih laku, bahwa dia sudah kaya, bahwa dia hebat," pungkas Dokter Boyke menjelaskan apa yang dialami laki-laki berumur seperti Ruben Onsu.
Kontributor : Armand Ilham