Suara.com - Rumor kedekatan Ruben Onsu dengan Desy Ratnasari memunculkan segudang pernyataan dan asumsi publik. Terlebih karena Ruben Onsu baru saja bercerai dengan Sarwendah.
Di media sosial, sejumlah netizen menuding Ruben Onsu mengalami puber kedua usai tampak mengejar cinta dari Desy Ratnasari.
Tuduhan tersebut disampaikan netizen usai melihat gelagat Ruben Onsu saat menghadiri acara televisi bersama Desy Ratnasari.
"Ruben kaya lagi puber cinta banget sama Dessy padahal cantikan Sarwendah," tulis salah satu netizen. "Puber kedua bukannya Ruben? Kasihan anak-anaknya," komentar pengguna lainnya.
Baca Juga: Desy Ratnasari Ungkapkan 3 Hal Istimewa dari Ruben Onsu: Apakah Tanda Kedekatan Spesial?
Adapun baru-baru ini, Ruben Onsu bahkan sampai bertukar kado dengan Desy Ratnasari sehingga menambah dugaan publik bahwa ia benar mengalami puber kedua. Lantas, apakah puber kedua benar-benar ada? Berikut jawaban dari pakar kesehatan.
Dokter Boyke: Mitos!
Dokter dan pakar seksualitas kondang, Boyke Dian Nugraha alis Dokter Boyke, menjawab pertanyaan publik terkait keberadaan puber kedua.
Dokter Boyke sontak memberikan jawaban yang mengejutkan lantaran ia menepis informasi bahwa puber kedua itu ada. Boyke menegaskan bahwa anggapan bahwa laki-laki bisa mengalami puber kedua hanyalah mitos.
"Mitos atau fakta ya laki-laki bisa mengalami puber kedua. Jawabannya, mitos!" terang Boyke dalam konten di Instagram klinikpasutri_boyke, dikutip Jumat (24/1/2025).
Seorang laki-laki hanya sekali mengalami pubertas sepanjang hidupnya. Hal itu terjadi saat anak laki-laki beranjak menjadi remaja.
Baca Juga: Dari Tenda Biru Hingga Gedung DPR: Karier Desy Ratnasari yang Dijodohkan Netizen dengan Ruben Onsu
"Laki-laki itu pubernya cuma sekali. Yaitu berubah dari masa anak-anak menjadi masa remaja. Ya dengan ciri-ciri pertumbuhan bulu-bulu, kemudian juga jakun, suaranya pecah kemudian mimpi basah," jawab Dokter Boyke sembari menjelaskan ciri-ciri pubertas di laki-laki yang hanya sekali terjadi seumur hidup.
Kendati menepis keberadaan puber kedua, Boyke paham betul mengapa publik bisa memunculkan mitos demikian. Ia sadar bahwa publik melihat para laki-laki berumur mengejar perempuan muda sebagai ciri-ciri puber kedua.
Boyke langsung membantah perilaku tersebut bukan karena si laki-laki mengalami puber kembali. Ia menegaskan bahwa tak ada perubahan ciri fisik yang terlihat, sehingga fenomena tersebut bukan kejadian pubertas.
Boyke memberikan penjelasan bahwa laki-laki yang sudah menginjak usai kepala lima memang kerap menunjukkan jati dirinya dengan mengejar perempuan lebih muda untuk membuktikan kejantanannya.
"Ada gak perubahan ciri-cirinya, gak ada. Kalau laki-laki kejar-kejar perempuan muda, itu bukan puber kedua. Memang wajar laki-laki di usia 50 tahun kejar-kejar perempuan buat cari jati dirinya. Buat kasih bukti bahwa dia masih laku, bahwa dia sudah kaya, bahwa dia hebat," pungkas Dokter Boyke menjelaskan apa yang dialami laki-laki berumur seperti Ruben Onsu.
Kontributor : Armand Ilham