Belajar dari Kasus Baim-Paula, Bagaimana Mengatasi Anak yang Trauma Perceraian Orang Tua?

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Jum'at, 24 Januari 2025 | 16:06 WIB
Belajar dari Kasus Baim-Paula, Bagaimana Mengatasi Anak yang Trauma Perceraian Orang Tua?
Potret Baim Wong dan Paula Verhoeven (Instagram/@paula_verhoeven)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Akan lebih bijak jika bersikap lebih tenang di depan anak sehingga mereka juga akan menunjukkan sikap yang sama.

2. Biarkan anak mengungkapkan perasaannya

Sekali lagi, orang tua tidak boleh bersikap egois. Anak juga ingin meluapkan perasaan mereka setelah orang tua bercerai.

Terkadang, mereka tidak tahu bagaimana cara meluapkan perasaan-perasaan tersebut sehingga lebih memilih untuk diam.

Sebaiknya, bantu anak agar bisa mengungkapkan bagaimana perasaan mereka. Jika mereka merasa marah, dendam, kecewa, bahkan depresi, itu adalah hal yang wajar.

Katakan bahwa perceraian itu terjadi bukan salah mereka. Dengan demikian, mereka akan merasa lebih baik dan mampu menerima kenyataan.

3. Jangan saling menjelekkan di depan anak

Pasca bercerai, usahakan untuk tidak saling menjelekkan satu sama lain di depan anak. Sebab, meski menjadi pasangan buruk dalam sebuah hubungan, namun tidak mentup kemungkinan akan menjadi orangtua yang baik untuk anak.

Menurut seorang psikolog, tindakan menjelekkan salah satu orang tuanya di depan anak dapat mengganggu psikisnya.

Dampak buruk yang akan terjadi adalah anak akan membenci orang tuanya, bahkan dirinya sendiri.

4. Luangkan waktu untuk anak

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa pasca perceraian orang tua, anak akan mengalami kondisi emosi yang tidak stabil.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Sindir Anak Sekolah yang Singgung Fisik Prabowo, Warganet: Bedain SD sama SMP Aja Nggak Bisa

Mereka akan mudah marah, terpukul, bahkan depresi. Tak hanya itu, banyak dari mereka juga akan menghabiskan waktu sendiri hanya untuk meratapi nasib mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI