Infografis
Suara.com - Kontroversi soal makan bergizi gratis (MBG) yang tengah dijalankan oleh pemerintah masih jadi sorotan publik. Belakangan adalah kecaman keras dari Deddy Corbuzier kepada anak-anak yang tak suka menu MBG
Bukan hanya Deddy Corbuzier, komika Pandji Pragiwaksono juga sempat bersuara soal program makan siang gratis yang digagas Presiden RI Prabowo dan Wapres Gibran saat masih mencalonkan diri sebagai capres-cawapres dalam pemilu 2024 lalu.
Pandji pun sempat memberikan pandangannya soal program makan gratis tersebut.
Meskipun sama-sama setuju dengan program makan siang gratis ini, namun sikap yang ditunjukkan Pandji dan Deddy Corbuzier justru cukup berbeda. Keduanya pun memiliki pandangan masing-masing dan sempat menyampaikannya ke publik.
Baca Juga: Berani Bantah Deddy Corbuzier yang Memaki Anak-anak, Ferry Irwandi Singgung Era Orba
Lalu, seperti apa perbedaan sikap antara Pandji dan Deddy soal makan siang gratis? Simak inilah selengkapnya.
Setujui makan siang gratis walau tak dukung Prabowo
Dalam sebuah podcast-nya bersama mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di kanal Youtube Pandji Pragiwaksono yang tayang pada 3 Juli 2024 lalu, komika asal Bandung ini sempat membahas soal politik.
Pembicaraan keduanya pun merambah ke pembahasan program makan gratis yang jadi salah satu gagasan program kerja Prabowo - Gibran.
Ridwan Kamil atau Kang Emil pun memberikan pernyataan lugas soal program tersebut.
"Dari sudut pandang pemerintah Singapura, mereka sempat memuji bahwa program makan siang gratis ini salah satu hal yang brilian karena tujuannya untuk berinvestasi di otak generasi masa depan," ungkap Kang Emil.
Pandji pun mengaku dirinya setuju dengan program tersebut meskipun ia tak mendukung Prabowo dalam pemilu 2024 lalu.
"Saya pun gak pernah menolak gagasan untuk program itu. Walaupun saya nggak milih Pak Prabowo, tapi program makan siang gratis juga dilakukan di New York. Kita tahu bahwa sekolah-sekolah di New York juga menerapkan makan siang gratis," tegas Pandji menanggapi pernyataan Kang Emil.
Pandji pun juga menyoroti soal fokus pemerintah untuk menekan angka stunting dengan memberikan makan gratis berupa makanan bergizi.
"Gini, kalau kita ngomongin soal gizi, memang mendingan individunya yang kita benerin gizinya dulu. Karena kalaupun ada gagasan dikasih pendidikan gratis, tapi kasus stunting buat kemampuan logikanya buruk, kemampuan berbahasa buruk, gizinya juga nggak oke. Masalahnya jadi banyak kan orang yang lulus kuliah tapi logikanya berantakan kan?" lanjut Pandji.
Pernyataan Pandji ini pun diamini oleh Ridwan Kamil.
Kecam aksi protes anak-anak soal menu makan siang gratis
Deddy Corbuzier sendiri cukup terbuka dengan pilihan politiknya sejak awal. Ia pun kerap berkolaborasi dengan pemerintahan Prabowo untuk membahas mengenai berbagai program kerja.
Namun, seiring berjalannya program makan siang gratis yang didistribusikan kepada siswa siswi mulai dari jenjang SD hingga SMA, munculnya keluhan anak-anak soal menu makan siang gratis yang kerap dianggap kurang enak memicu kecaman dari Deddy Corbuzier.
Melalui akun Instagram-nya @mastercorbuzier, Deddy pun mengaku ingin marah kepada anak-anak yang mengeluh tersebut.
"Ini sebenernya video buat subscibers only tapi gue gak kuat buat marah-marah,"ucap Deddy mengawali video yang diunggah pada Jumat (17/01/2024) lalu tersebut.
Ia pun mengaku melihat sebuah video saat seorang anak mengeluh soal menu makan siang yang ia terima. "Ada satu video yang gue liat ada anak ngomong ayamnya kurang enak. Kurang enak palak lo pe*!," ucap Deddy dengan nada tinggi.
Suami dari Sabrina Chairunnisa ini pun memberikan contoh seperti sang putra, Azka Corbuzier yang tidak pernah protes soal makanan yang disediakan sang ayah sejak masih kecil.
Ia pun kembali mengecam protes anak tersebut dengan bertanya soal status sosial anak tersebut. "Itu makan siang gratis bergizi, nah lo komplain, sekaya apa lo," tutup Deddy.
Sikap Deddy yang mengecam anak kecil ini justru menuai banyak kritik dari warganet. Tak sedikit yang menyebut bahwa sikap arogan Deddy muncul lantaran ia menjadi salah satu pendukung Prabowo.
Kontributor : Dea Nabila
