Suara.com - Shella Saukia memberikan klarifikasi terkait isu yang berkembang mengenai brand hijab miliknya. Di mana, pihaknya diduga menutupi logo brand hijab Umama dan menempelnya dengan logo brand-nya sendiri.
Dalam pernyataannya, Shella Saukia menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi di masa awal merintis usaha hijab dan masih dalam tahap belajar maklun (proses produksi oleh pihak ketiga) pada 2019 lalu.
"Itu awal-awal saya merintis ya di tahun 2019 pas masa covid waktu itu ya," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta baru-baru ini yang Suara.com kutip pada akun TikTok @chand.irwn.
Shella menceritakan bahwa ide awalnya adalah menciptakan hijab yang unik dengan tambahan aksesori seperti bando dan payet. Untuk merealisasikan ide tersebut, Shella bekerja sama dengan salah satu supplier yang memilih bahan hijab dari brand Umama.
Produk tersebut kemudian diproduksi dalam jumlah besar tanpa menempelkan label brand tertentu karena Shella dan tim saat itu masih dalam tahap belajar.
"Jadi saya punya ide ngebuat hijab yang ada bando-bandonya gitu. Terus supplier saya memilih bahan yang dari Umama itu. Memilih bahan dari Umama itu. Dia buatlah hijab tadi," pungkas dia.
Siapa sangka produksi hijab ini mendapatkan respons positif di pasaran, bahkan sempat viral pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020. Penjualannya mencapai puluhan ribu potong, yang menurut dia secara tidak langsung memberikan dampak ekonomi positif.
Terutama, kata Shella bagi para ibu rumah tangga dan pekerja UMKM yang terlibat dalam proses produksi, seperti tukang jahit dan tukang payet. Ia pun mengungkapkan rasa syukurnya karena produk tersebut dapat membantu banyak pihak di masa sulit pandemi. Termasuk brand Umama itu sendiri.
Namun, Shella menyayangkan, jika baru-baru ini brand Umama mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak pernah bekerja sama dengan brand Shella Saukia.
Baca Juga: Siapa Suami Dokter Detektif? Shella Saukia Disebut Salah Lawan
Menanggapi hal ini, ia pun tidak mau mempermasalahkannya, meskipun ia mengingat bahwa di tahun 2020, pihak Umama sempat menjalin komunikasi dengan timnya karena tingginya permintaan terhadap hijab tersebut