Infografis
Suara.com - Industri perfilman Indonesia tengah mengalami pertumbuhan pesat. Semakin banyak film lokal yang diproduksi dan diminati oleh masyarakat. Namun, di balik kesuksesan ini, terdapat tantangan yang cukup besar, yakni kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang terampil di bidang perfilman. Di sinilah peran perguruan tinggi menjadi sangat penting.
President University baru saja meresmikan Movieland Campus yang berlokasi di dalam kawasan perfilman terintegrasi Jababeka Movieland, Cikarang. Kampus Perfilman ini akan menjadi rumah bagi 1500 mahasiswa Faculty of Art, Design, dan Architecture (FADA).
Wakil Rektor Akademik, Riset, dan Inovasi President University, Dr. Adhi Setyo Santoso, S.T., MBA menyampaikan bahwa dengan adanya Movieland Campus, pihaknya ingin memberikan pembelajaran eksperensial yang secara kontekstualnya itu relevan.
"Para mahasiswa akan belajar di tempat syutingnya langsung. Dan tempat syuting langsung itu bukan hanya studio yang di lab saja, tapi itu memang surrounding-nya di area tersebut, misalnya mahasiswa belajar dari jam 9 pagi di kelas briefing, habis itu gak sampai 5 menit jalan langsung ke tempat syuting. Jadi itu kan sesuatu yang jarang didapat di kampus lain di Indonesia," ujar Adhi, dalam keterangannya pada Rabu (22/1/2025).
Baca Juga: Cocok Buat Para Individu Kreatif, President University Buka Fakultas Art, Design and Architecture
Menurut Adhi, kampus Movieland akan dimulai di tahun 2025 di semester ini. Saat ini, yang sudah dimulai adalah kuliah TikTok production, sehingga untuk mahasiswa yang ingin menjadi content creator, mereka dapat belajar di kampus dan menggunakan setting yang sudah ada di Jababeka Movieland.
Saat ini, Faculty of Art, Design, dan Architecture atau FADA memiliki empat program studi, yaitu Film dan Media Studies, Design Komunikasi Visual, Design Interior, dan Architect.
Dekan FADA Dr. Agus Canny, MA, M.Sc. mengemukakan bahwa khusus untuk program Film dan Media Studies, nantinya para mahasiswa tidak hanya akan belajar terkait teknisnya saja seperti teknik shooting, script writing, dan sebagainya, tapi juga diajarkan tenang bisnis dari perfilman itu sendiri.
"Jadi, dari mulai promosinya, kemudian financial management, movie industry, bagaimana kita juga memasukkan di situ. Strategic management in media and entertainment business juga kita memasukkan unsur-unsur itu di situ," jelas Agus Canny.
"Yang terutama pastinya dari SDM dulu ya. Kita menyiapkan SDM yang
pas, yang tangguh untuk di industri perfilman ini. Artinya, para mahasiswa itu nanti berkesempatan untuk bekerjanya di kawasan Movieland di Jababeka," katanya lagi.
Baca Juga: Kelahiran Alternativa untuk Komunitas dan Masa Depan Industri Film Indonesia
Agus Canny juga berharap di masa depan, ketika ekosistem ini sudah menjadi semakin siap, mahasiswa setelah lulus bisa membuat startup production house hingga menjadi content creator.
