Suara.com - 'Kiamat' Tiktok di Amerika Serikat disebut-sebut akan digagalkan oleh Youtber MrBeast. Sebenarnya, apa sih masalah TikTok hingga dilarang di AS dan bagaimana sejarah terbentuknya?
Penguna TikTok di seluruh dunia mencapai jutaan orang. Khusus di Indonesia sendiri pengguna TikTok mencapai 109 juta lebih. Pengguna Amerika Serikat adalah pengguna terbanyak, peringkat pertama dengan total 113 juta lebih.
Perkembangan TikTok dalam sejarahnya tidak berjalan mulus saat pertama kali diperkenalkan. Ada banyak keraguan pada pengguna sosial media. Akan tetapi, Ketika ada sejumlah pengguna TikTok membagikan konten mereka, hal itu segera menarik perhatian pengguna lainnya.
Awal mula TikTok viral
Baca Juga: Heboh Pagar Laut Misterius, Ceramah Cak Nun Viral Lagi: Kekayaan Negara Dikaveling
Awal mulanya, TikTok diperkenalkan sebagai Douyin. Pendiri TikTok, yakni Zhang Yiming merilis Douyin pertama kali pada September 2016. Nama Douyin cukup asing bagi pengguna di luar China, sehingga diperlukan nama lain.
TikTok menjadi sosial media yang dikelola di Bawah peruahaan teknologi ByteDance. Sejak dirilis pertama kali tahun 2016, dengan Douyin sudah mendapat respon positif untuk pengguna di China. Kesuksesan itu menggiring Douyin ke pasar luar negeri.
Di tahun 2017, perusahaan ByteDaance mengakuisisi aplikasi Musical.ly yang merajai medsos di bidang sharing video singkat di Amerika Serikat. Setelah diakuisisi, nama aplikasi Doyin dan Musical.ly yang digabungkan diubah Namanya menjadi TikTok untuk memudahkan pelafalan dan juga cepat diingat. Itu menjadi awal mula TikTok viral.
Di Indonesia, TikTok viral sekitar tahun 2018. Eksistensinya melejit di masa Pandemi Covid-19, Ketika orang-orang tak bisa keluar, mereka menggunakan TikTok untuk mendapatkan hiburan di dunia maya.
TikTok dilarang di AS
Baca Juga: Ciri-ciri Daging Ayam Goreng Tidak Segar: Viral usai Temuan Diduga dari Bangkai
TikTok secara resmi dilarang di Amerika Serikat (AS) pada 19 Januari 2025. Pelarangan tersebut disahkan dalam Undang-undang Pemblokiran Aplikasi Asal China. Pemblokiran TikTok dimulai pukul 10.30 pagi Waktu setempat. Pengguna yang mencoba mengakses TikTok menerima pesan yang intinya menyatakan bahwa TikTok diblokir berlaku pada 19 Januari. Pihak TikTok sudah berupaya melakukan banding ke Mahkamah Agung di AS, tetapi ditolak.
Langkah pelarangan TikTok di AS sudah menjadi sorotan sejak 2020. Pemerintah AS sudah mengumumkan pemblokiran dengan tuduhan aplikasi tersebut berpotensi mengancam keamanan sosial. Undang-undang pelarangan pun disahkan tahun 2024. Kecuali ByteDance menjual kepemilikannya kepada perusahaan berbasis di AS, maka TikTok dapat diaktifkan Kembali. Keputusan tersebut mempengaruhi jutaan pengguna di AS yang aktif berbisnis menggunakan TikTok.
Pada 19 Januari 2025, aplikasi TikTok berhenti beroperasi. Namun sehari kemudian aplikasi tersebut dapat diakses Kembali secara normal di AS karena Presiden Donald Trump mengumumkan perintah untuk memperpanjang Waktu. Trump menandatangani menunda potensi pelarangan selama 75 hari.
Meskipun sudah ditunda, TikTok masih tidak tersedia di Google Play atau iPhone App Store AS. Ini menunjukkan bahwa potensi Tiktok tidak beroperasi di AS masih tinggi. Jika ByteDance tidak bersedia menjualya ke AS, kemungkinan besar TikTok benar-benar akan dilarang sepenuhnya di AS.
TikTok mau dibeli MrBeast
Jimmy Donaldson yang lebih dikenal dengan MrBeast, berniat membeli TikTok agar tidak diblokir dari AS. MrBeas adalah Youtuber nomor 1 di dunia. Ia terkenal karena konten video yang memperlihatkan dia suka memberikan uang, menyelenggarakan kompetisi dengan hadiah uang tunai yang besar.
Dia mementaskan Squid Game-nya sendiri seperti dikubur hidup-hidup selama 50 jam, dan mengadakan kompetisi dengan oranglain, menawarkan hadiah uang tunai sebesar USD 500.000 untuk pemenangnya.
Beberapa hari sebelum TikTok dilarang di AS, MrBeast mengungkapkan siap untuk membeli TikTok—dan dia tidak bermain-main. Sang konten kreator ini memposting video di TikTok dan Instagram-nya yang mengungkapkan bahwa dia memiliki penawaran untuk ByteDance, siap untuk membeli TikTok dan menyelamatkannya dari larangan. Niat MrBeas ini bisa menjadi angin segar agar TikTok bisa beroperasi penuh di AS.
Kontributor : Mutaya Saroh