Suara.com - Konflik antara Shella Saukia dengan Dokter Detektif belakangan semakin memanas. Bahkan sepertinya kedua belah pihak siap melangkah ke ranah hukum untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Di tengah masalah yang bergulir, curahan hati wanita di akun TikTok @/phutly_ turut menyita perhatian. Mengaku sebagai reseller produk Shella, pemilik akun blak-blakan menyebut dirinya merugi akibat perbuatan sang pengusaha skincare.
Pemilik akun mengaku sudah menjadi reseller produk Shella sejak awal mula booming, di mana saat itu produk yang menjadi sorotan adalah cushion dengan case hitam-emas serta serum luminous. Melihat tingginya animo saat itu, pemilik akun meyakini menjadi reseller produk Shella dapat mendatangkan keuntungan.
“Untuk jadi reseller itu butuh modal yang lumayan ya nominalnya,” katanya, seperti dikutip pada Selasa (21/1/2025). “Karena untuk pengambilan barang itu minimal 100 pcs, dan itu sistemnya PO, jadi aku bayar di awal, dan aku PO sekitar satu bulan.”
Baca Juga: Gemar Fleksing, Kelas Shella Saukia Dibandingkan dengan Bos Wardah
Padahal saat itu harga cushion-nya adalah Rp245 ribu per buah. Dengan demikian, reseller harus menyiapkan modal setidaknya Rp24,5 juta. Nantinya reseller bisa mendapatkan untung hingga Rp40 ribu per buah, sebab harga jual normalnya adalah Rp285 ribu.
Pemilik akun menyebut Shella selalu mengklaim ingin membantu reseller dan agen untuk menjadi sukses. Tak disangka, kepercayaan reseller dipatahkan ketika Shella tiba-tiba ikut berjualan.
“Beberapa bulan kemudian (setelah menjadi reseller), kita dibuat kaget, kita dibuat kecewa, kita dibuat hancur sehancur-hancurnya, (karena) tiba-tiba Kak Shella live sendiri dan jual ecer, yang katanya mereka nggak open ecer tapi Kak Shella sendiri yang nge-live jualan ecer dengan banting harga. Dulu kalau tidak salah itu beli satu gratis satu,” tuturnya.
Dengan harga yang sama yakni Rp285 ribu, pembeli di tempat Shella secara langsung bisa mendapatkan dua produk. Alhasil penjualan ini menghancurkan harga pasar yang sudah ditetapkan kepada para reseller dan agen.
Sang reseller sempat berpikir positif bahwa Shella hanya sekali itu berjualan sendiri, tetapi harapannya kandas. Akibatnya lebih dari 50% stok cushion dan serum yang dimiliki reseller tidak bisa dipasarkan dengan harga normal alias harus jual rugi.
Baca Juga: Shella Saukia Hati-Hati, Dokter Detektif Siapkan Amunisi Buat Bikin Laporan Baru ke Polisi
“Mau nggak mau aku harus jual rugi, jual ruginya itu bukan setengah harga lagi tapi di bawahnya, kemarin aku jual itu di 85-90 ribu (Rupiah),” jelasnya.
Dengan demikian ada selisih kerugian sampai Rp160 ribu per cushion, yang jika tersisa 50 buah saja berarti sudah membuat reseller merugi hingga Rp8 juta.
Mirisnya lagi, saat itu Shella juga tidak meminta maaf atau mempertanggungjawabkan kerugian reseller yang ditimbulkan akibat perbuatannya. Karena itulah, bagi sang reseller, apa yang dialami Shella sekarang adalah bentuk karma.
“Terkait huru-hara yang terjadi, mungkin ini karma yang Kak Shella dapat dari doa-doa resellerKakak,” pungkasnya.