Suara.com - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro didemo oleh para aparatur sipil negara (ASN) kementerian yang dipimpinnya pada Senin (20/1/2025).
Ratusan ASN demo di gedung Kemendiktisaintek karena memprotes sikap Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro yang diduga bertindak tidak adil terhadap pegawai.
Para ASN itu membawa banner bertuliskan "Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri!" dan "Kami ASN, Dibayar Oleh Negara, Bekerja untuk Negara, Bukan Babu Keluarga".
Satryo diduga kerap bertindak arogan dan kasar pada pegawai Kemendiktisaintek. Ia juga disebut memecat sejumlah anak buahnya secara sepihak.
Buntut situasi ini, sosok Satryo Soemantri termasuk dengan perjalanan kariernya juga menuai sorotan.
Perjalanan Karier Satryo Soemantri Brodjonegoro
Satryo Soemantri Brodjonegoro merupakan anak dari mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1973, Sumantri Brodjonegoro. Satryo lahir pada 5 Januari 1956.
Sebelum menjabat sebagai Mendikti Saintek, Satryo merupakan guru besar di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) sejak tahun 1985 dan pensiun pada 2009 lalu.
Selain menjadi guru besar di ITB, Satryo juga pernah menjadi profesor tamu di Universitas Teknologi Toyohashi, Jepang.
Baca Juga: ASN Demo Bawa Spanduk 'Bukan Babu Keluarga', Ini Klarifikasi Kemdiktisaintek
Satryo diangkat sebagai Ketua Jurusan Teknis Mesin ITB pada 1992. Tujuh tahun kemudian, Satryo diangkat menjadi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional pada 1999 hingga 2007.
Pada 2008, Satryo menjadi anggota Komisi Bidang Ilmu Rekayasa Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI). Ia lalu terpilih sebagai Wakil Ketua AIPI periode 2013-2018. Setelah itu, Satryo menjadi Ketua AIPI untuk periode 2018-2023.
Pada 21 Oktober 2024 lalu, Satryo dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.