Suara.com - Kenduri Apam adalah sebuah tradisi yang kaya akan nilai budaya dan spiritual, terutama di kalangan masyarakat Aceh. Tradisi ini telah ada sejak zaman Kesultanan Aceh Darussalam dan memiliki berbagai makna serta praktik yang berkaitan dengan doa dan sedekah.
Acara kenduri apam ini juga merupakan tradisi masyarakat Aceh Jaya yang sudah berlangsung turun-temurun untuk menyambut Isra' Mi'raj.
Asal Usul dan Makna Kenduri Apam
Kenduri Apam awalnya diadakan untuk mendoakan arwah orang yang telah meninggal. Kue yang disebut Apam, yang merupakan sejenis kue serabi, disediakan oleh keluarga almarhum dan kemudian disedekahkan kepada jamaah setelah shalat Jumat.
Praktik ini bertujuan untuk menghadiahkan pahala kepada arwah, sebagai ungkapan rasa cinta dan penghormatan terhadap mereka yang telah tiada.
Ada juga versi lain yang menyebutkan bahwa tradisi ini bermula sebagai bentuk hukuman bagi pria yang tidak pergi ke masjid pada hari Jumat selama tiga hari berturut-turut.
Mereka diwajibkan membawa Apam untuk dibagikan kepada jamaah sebagai cara untuk mempermalukan mereka dan mendorong mereka untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut.
Proses Pembuatan Apam
Apam dibuat dari campuran tepung gandum, santan, air, garam, dan sedikit gula. Proses pembuatannya melibatkan beberapa langkah:
- Tepung gandum dan garam dicampur dalam keadaan kering.
- Santan dan air ditambahkan, lalu diaduk hingga menjadi adonan cair.
- Apam dimasak dengan menggunakan daun kelapa kering sebagai bahan bakar, yang dipercaya memberikan cita rasa khas pada kue tersebut.
- Setelah matang, Apam disajikan dengan parutan kelapa dan gula pasir.