Profil Uya Kuya: Artis yang Jadi Anggota DPR RI, Ditegur Korban Kebakaran Los Angeles: Dia Pikir Kami Penipu!

Riki Chandra Suara.Com
Senin, 20 Januari 2025 | 10:50 WIB
Profil Uya Kuya: Artis yang Jadi Anggota DPR RI, Ditegur Korban Kebakaran Los Angeles: Dia Pikir Kami Penipu!
Potret Uya Kuya (Instagram/king_uyakuya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Artis yang juga anggota DPR RI, Uya Kuya, sedang jadi perbincangan publik. Semua gara-gara video viral yang memperlihatkan dirinya dan keluarga membuat konten di depan rumah korban kebakaran di Los Angeles, Amerika Serikat.

Dalam video tersebut, Uya Kuya sempat ditegur oleh pemilik rumah karena dianggap kurang empati terhadap para korban.

Siapa Uya Kuya?

Surya Utama atau yang lebih dikenal dengan Uya Kuya, adalah sosok multitalenta yang kini menjabat sebagai Anggota DPR RI. Jauh sebelum terjun ke dunia politik, Uya telah meniti karier di dunia hiburan Indonesia sebagai presenter, penyanyi, rapper, aktor, hingga anggota grup vokal Tofu Reunion.

Pria kelahiran Bandung, 4 April 1975 itu merupakan putra pasangan Nararya Sutrasna dan Yuanita. Uya menikahi Astrid Khairunisha pada 17 Mei 2003 dan dikaruniai dua anak, yakni Cinta Rahmania Putri Khairunisha dan Sydney Agusto Putra Utama.

Karier Uya dimulai dari dunia radio. Ia merintis namanya sebagai penyiar usai mengikuti Festival Tenda Mangkal Prambors. Kemudian, Uya juga mendirikan grup vokal akapela bernama MT Voices pada 1999 saat ia masih menjadi mahasiswa Ilmu Politik di Universitas Indonesia.

Langkah Uya kemudian merambah ke layar kaca. Pada 2003, ia bermain dalam film "Cinta 24 Karat" bersama nama-nama besar seperti Ivan Gunawan dan Indra Bekti.

Selain itu, Uya juga dikenal sebagai produser, pencipta lagu, dan pembawa acara televisi populer, seperti Playboy Kabel dan Ketok Pintu.

Tak berhenti di dunia pertelevisian, Uya Kuya kini merambah ke platform digital melalui kanal YouTube miliknya. Di sana, ia terus menunjukkan kreativitasnya dengan berbagai konten yang menarik perhatian publik.

Klarifikasi Uya Kuya

Uya menjelaskan bahwa tujuan pembuatan video di depan rumah korban kebakaran di Los Angeles untuk memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya di Indonesia, mengenai situasi terkini di lokasi kebakaran tersebut.

Ia membantah bahwa video tersebut dibuat untuk kepentingan pribadi atau ditayangkan di media sosialnya seperti YouTube dan TikTok.

"Kami hanya ingin memberikan informasi kepada beberapa orang Indonesia, termasuk wartawan Indonesia, yang meminta gambar atau video kondisi di sana," jelas Uya Kuya saat dihubungi wartawan pada Sabtu (18/1/2025).

Uya Kuya menegaskan bahwa video itu tidak diunggah di platform media sosial miliknya. Selain itu, Uya mengatakan bahwa tujuan lainnya adalah untuk meluruskan berbagai informasi hoaks yang beredar mengenai kebakaran di Los Angeles, termasuk foto-foto palsu yang dihasilkan teknologi AI.

"Soal kebakaran ini kan banyak foto-foto palsu atau yang dihasilkan AI. Jadi sebenarnya kami hanya membantu memberikan gambaran situasi kepada teman-teman yang memintanya," ujar Uya.

Ia juga memastikan bahwa video tersebut telah dihapus setelah pemilik rumah yang merasa keberatan datang ke lokasi dan meminta mereka berhenti merekam.

"Begitu orang tersebut meminta kami untuk berhenti, kami langsung minta maaf dan menghapus videonya," tambahnya.

Dapat Izin dari Aparat Setempat

Uya Kuya menegaskan bahwa pembuatan video tersebut dilakukan dengan seizin pihak kepolisian setempat dan bahkan FBI, selama tidak masuk ke area yang diberi garis kuning.

Menurutnya, lokasi tersebut adalah area publik yang terbuka, sehingga banyak orang lain juga berada di lokasi yang sama untuk menyaksikan kondisi kebakaran.

"Di sana ada polisi dan FBI yang memberikan izin untuk mengambil gambar selama tidak masuk ke area rumah yang sudah diberi garis kuning. Itu area publik, jadi wajar ada banyak orang di sana," jelas Uya.

Uya juga menduga bahwa pemilik rumah mungkin salah paham, mengira dirinya membuat konten untuk mencari keuntungan pribadi.

"Mungkin dia pikir kami ini scammer (penipu) karena berbicara dalam bahasa Indonesia, jadi mereka tidak mengerti," pungkas Uya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI