Kepiawaiannya dalam mengatur serangan kemudian dilirik oleh klub-klub besar lainnya, termasuk klub Eropa.
Hingga pada tahun 1999 ia memutuskan hengkang dari Ajax dan bergabung ke beberapa klub ternama lainnya, seperti Willem II Tilburg (1999-2003), AZ Alkmaar (2003-2006), Wigan Athletic (2006-2008), Feyenoord (2008-2010), Twente (2010-2013).
Selain itu, ia juga membela Timnas Belanda dan memiliki 38 caps, sekaligus turut mengambil peran dalam Piala Dunia 2006 dan kompetisi lainnya.
Perjalanan panjang itu membuat Denny memiliki pengalaman yang cukup diperhitungkan dalam dunia sepak bola. Hingga pada akhirnya di tahun 2014 ia memutuskan untuk gantung sepatu dan alih profesi sebagai pelatih.
Mengenai latar belakang keluarga, ternyata Denny memiliki darah keturunan Maluku, Indonesia yang berasal dari ibunya.
Tak hanya itu, beredar rumor bahwa Denny nyaris bermain di liga Indonesia pada tahun 2013 lalu ketika kontraknya bersama Twente berakhir.
Saat itu, resume Denny dikabarkan pernah sampai ke pihak klub Sriwijaya FC, meski pada akhirnya kesepakatan tidak pernah terjadi.
Sehingga, kini ketika dipercaya sebagai pelatih Timnas Indonesia, Denny merasa bahagia dan mengutarakan bahwa kesempatan ini adalah salah satu impian terbesarnya selama ini.
Sebab, ia memiliki hubungan dengan Indonesia yang berasal dari garis keturunan sang ibu.
Baca Juga: Bantah Mitchel Bakker Bakal Dinaturalisasi, Menpora: Kita Fokus...
Kontributor : Damayanti Kahyangan