Suara.com - Pembayaran zakat kini makin mudah, karena berbagai fasilitas tersedia dan bisa menjadi pilihan masyarakat yang majemuk. Sebuah platform pertukaran aset kripto yang berkomitmen pada prinsip Syariah, Fasset, kini tengah memperkenalkan salah satu andalannya di tahun ini, yaitu Program Crypto Zakat.
“Kami sedang menjajaki kemitraan dengan salah satu lembaga amil zakat di Indonesia untuk mewujudkan hal ini. Meski begitu, kami tetap harus memastikan bahwa semua langkah ini sesuai dengan regulasi di Indonesia,” ujar Mohammad Raafi Hossain, CEO Fasset, di Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Crypto Zakat akan memudahkan penggunanya, karena di dalam aplikasi tersebut dihadirkan berbagai info terkait layanan dan informasi lainnya. Pengguna juga bisa mengajukan berbagai pertanyaan lewat kolom chat yang disediakan.
Layanan ini bakal menjadi salah satu inovasi terbaru Fasset, setelah tahun sebelumnya, Fasset telah meningkatkan fitur layanannya, dengan meluncurkan fitur unik bernama Crypto Bundles pada Oktober lalu.
Baca Juga: Ketua DPD Usul Dana Zakat Biayai Makan Bergizi Gratis, PAN: Tanya Dulu Para Ulama
“Fitur ini menghadirkan tiga paket investasi aset kripto yang dirancang khusus untuk memudahkan investor di Indonesia dalam mendiversifikasi portofolio mereka. Dengan Crypto Bundles, investor dapat berinvestasi secara lebih praktis, aman, dan nyaman tanpa perlu membeli aset kripto satu per satu. Harga yang terjangkau membuat fitur ini semakin relevan bagi kebutuhan pasar yang berkembang pesat,” tambah Raafi.
Tahun lalu, Fasset juga telah dinobatkan sebagai Perusahaan Aset Kripto dan Blockchain Terbaik dalam Arabia Inc Business Awards 2024. Hal ini merupakan prestasi yang ditorehkan Fasset dalam perkembangan bisnis kripto dunia.
Di Indonesia sendiri, Fasset berhasil menjalin kolaborasi strategis dengan Indosat Ooredoo Hutchison, sehingga memungkinkan pengguna Indosat untuk membeli aset kripto langsung melalui aplikasi myIM3.
“Kemitraan ini memberikan pengalaman transaksi aset kripto yang mudah dan aman bagi jutaan pengguna Indosat di Indonesia. Kolaborasi ini juga menjadi tonggak sejarah, menjadikan Indosat sebagai perusahaan telekomunikasi pertama di dunia yang memfasilitasi penjualan aset digital,” tambah Raafi.
Menurut Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), nilai transaksi aset kripto di Indonesia telah mencapai Rp 556,53 triliun sepanjang Januari 2024 sampai November 2024. Nilai ini meningkat 356,16 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp122 triliun.
Baca Juga: Harta Kekayaan Sultan Najamudin, Disorot Usai Usulkan Program Makan Bergizi Pakai Dana Zakat
Masih menurut data yang sama, jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia pun tergolong optimistis. Hingga November 2024 mencapai 22,1 juta pelanggan.