Imlek untuk Agama Apa? Ini Makna dan Perayaan di Balik Tradisi Tionghoa

Rabu, 15 Januari 2025 | 22:03 WIB
Imlek untuk Agama Apa? Ini Makna dan Perayaan di Balik Tradisi Tionghoa
Imlek Untuk Agama Apa? (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Imlek menjadi perayaan tahun baru bagi masyarakat China atau Tionghoa yang berbeda dengan penanggalan Masehi. Lalu Imlek untuk agama apa? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Tahun ini, peringatan Tahun Baru Imlek jatuh pada akhir bulan Januari. Dalam rangka perayaannya, pemerintah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang disahkan 3 Menteri dengan menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama Imlek 2576 Kongzili/2025 Masehi.

Mengutip dari SKB 3 Menteri Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024, dan Nomor 2 Tahun 2024 yang mengatur tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, cuti bersama Imlek 2025 ditetapkan pada tanggal 28 Januari 2025. Lalu, diikuti dengan penetapan libur nasional Imlek 2025 yang jatuh pada tanggal 29 Januari 2025 mendatang.

Tahun Baru Imlek 2025 kali ini bertepatan dengan Tahun Ular, spesifikasi shio ular kayu. Ular sendiri menempati posisi keenam dalam zodiak di kalender China. Dalam zodiak China ini, ular ditentukan sebagai simbol kebijaksanaan, pesona, keanggunan, serta transformasi. Selain itu, orang yang lahir di tahun ular dipercaya memiliki sifat intuitif, strategis, dan cerdas.

Baca Juga: Gong Xi Fa Cai Artinya Apa? Cek Ucapan Selamat Imlek 2025 yang Tepat!

Imlek Untuk Agama Apa?

Imlek adalah perayaan hari besar keagamaan bagi umat Khonghucu. Umumnya, masyarakat Khonghucu merayakan Imlek dengan mengadakan upacara sembahyang di Klenteng untuk mengucap syukur atas nikmat dan anugerah Tuhan. Dimana Dia telah memberikan kesempatan untuk memasuki tahun yang baru lagi.

Selain itu, Imlek juga sering dilakukan dengan pemujaan dan penghormatan kepada leluhur umat Khonghucu. Selain sembahyang, mereka juga akan menyajikan berbagai makanan dan minuman serta dupa kepada para leluhur.

Adapun kebiasaan bagi masyarakat Tionghoa, Tahun Baru Imlek dirayakan dengan berbagai cara yang memiliki makna berbeda-beda. Berikut adalah cara merayakan Imlek dan maknanya:

1. Refleksi Diri

Masyarakat Konghucu akan mensyukuri hadirnya Imlek dengan merefleksikan perjalanan hidup selama setahun yang sudah dilewati. Pada saat refleksi diri, orang akan mencatat kesalahan-kesalahan dan berjanji untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut. Selain itu, mereka juha berjanji akan memulai tahun yang baru dengan cara hidup yang baru. Hal itu biasa dilakukan saat sembahyang kepada Tuhan.

 2. Berkumpul dengan Seluruh Keluarga Besar

Berkumpul dengan keluarga besar merupakan kebiasaan yang pasti selalu dilakukan warga Tionghoa setiap tahunnya. Bahkan, keluarga yang tinggal jauh pun akan didatangi.

Baca Juga: 45 Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2025 Bahasa Inggris yang Benar

Dalam tradisi ini, terdapat kewajiban yang muda akan mendatangi yang tua. Namun diutamakan, anak mengunjungi kedua orang tua dan juga orangtua besan. Masyarat Konghucu akan berusaha sekuat tenaga agar momen kebersamaan tersebut tidak sampai terlewatkan hanya untuk sekedar saling mengucapkan selamat tahun baru. Momen ini, seperti layaknya umat muslim saat merayakan Hari Raya Idul Fitri.

3. Bagi-bagi Angpao

Kebiasaan bagi-bagi angpao menjadi momen yang selalu ditunggu-tunggu terutama oleh anak-anak. Sebab selain refleksi diri, berkumpul keluarga besar dan saling mengucapkan selamat Hari Raya Imlek, bagi-bagi angpao dari orang yang sudaj tua kepada anak muda juga jadi tradisi yang khas.

Pemberian angpao setiap momen Imlek dapat dimaknai sebagai simbol perhatian dari yang tua kepada yang muda. Angpao yang diberikan ini, memiliki makna agar generasi muda dapat mencapai kemajuan melebihi yang tua, terutama dalam bidang ekonomi.

4. Mengenakan Baju Baru

Kebiasaan mengenakan baju baru saat Imlek menjadi simbol bahwa masyarakat Tionghoa mulai meninggalkan hal-hal yang telah lalu. Kemudian memulai tahun ini dengan sesuatu yang baru pula.

5. Hiasan Warna Merah

Setiap kali perayaan Imlek tiba, merah menjadi warna paling identik di antara warna lainnyam. Warna merah bagi masyarakat Tionghoa memiliki makna kegembiraan. Selain itu, dalam memulai sesuatu yang baru, warna merah sangat diyakini akan menghasilkan hal yang positif apabila semua itu dimulai dengan perasaan gembira. 

Selain di Indonesia, Imlek juga dirayakan di beberapa negara seperti Tiongkok, Singapura, Korea Selatan, Vietnam, Thailand, dan Malaysia.

Demikian tadi ulasan terkait Imlek untuk agama apa. Sebagaimana diketahui, setiap momen tradisi Imlek memiliki maknanya masing-masing.

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI