3. Pengaruh terhadap Kurikulum
Kekhawatiran lainnya adalah terkait kurikulum yang bisa terganggu akibat libur panjang ini. Waktu belajar yang berkurang akan memaksa para guru dan siswa untuk mengejar materi yang tertinggal, yang bisa berujung pada stres dan kesulitan dalam memahami pelajaran.
Sebagian orang merasa bahwa solusi terbaik adalah menyesuaikan jadwal sekolah dengan mengurangi jam belajar, atau mengadakan kelas yang lebih fleksibel dengan fokus pada kegiatan berbasis agama tanpa menghentikan sepenuhnya proses pendidikan formal.
Lantas, Bagaimana Solusinya?
Beberapa pihak menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan kebijakan yang lebih fleksibel, seperti mengurangi jumlah hari sekolah selama Ramadan atau hanya meliburkan dua minggu terakhir.
Hal ini dinilai lebih efektif dalam menjaga keseimbangan antara ibadah dan pendidikan. Selain itu, ada yang mengusulkan agar kegiatan keagamaan dilakukan secara terstruktur, seperti kelas pengajian atau diskusi agama, yang tetap memberikan suasana Ramadan tanpa mengganggu kurikulum.
Di beberapa negara dengan mayoritas Muslim, seperti Arab Saudi, sekolah-sekolah juga diliburkan selama bulan Ramadan. Namun, mereka mengganti waktu belajar yang hilang dengan memperpanjang waktu belajar di bulan-bulan lain, sehingga materi pelajaran tetap tercapai tanpa mempengaruhi kualitas pendidikan.
Demikianlah informasi terkait testimoni libur sekolah Ramadan sebulan.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas