Suara.com - Rudi Sutanto alias Rudi Valinka yang dikenal luas di media sosial melalui akun X (sebelumnya Twitter) @kurawa menjadi sorotan publik.
Sebab, ia diangkat sebagai Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, pada 13 Januari 2025.
Pengangkatan terhadap Rudi Valinka menimbulkan kontroversi di tengah publik. Lantas seperti apa rekam jejak Rudi Valinka? berikut ulasannya.
Rudi Sutanto, nama aslinya, memiliki latar belakang yang kontroversial dan berpengaruh dalam dunia komunikasi digital.
Dirinya dikenal sebagai buzzer politik yang aktif menyuarakan pendapatnya mengenai isu-isu sosial dan politik di Indonesia.
Ia memiliki lebih dari 454 ribu pengikut di akun @kurawa dan telah aktif sejak Juni 2009. Kontroversi yang mengelilinginya termasuk tuduhan terhadap beberapa media massa besar yang diduga menerima pembayaran untuk pemberitaan tertentu, yang memicu reaksi keras dari pihak media.
Rudi sering kali terlibat dalam perdebatan publik mengenai tokoh-tokoh politik, termasuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang menjadi subjek bukunya berjudul "A Man Called Ahok". Buku ini tidak hanya mendapatkan perhatian besar tetapi juga diadaptasi menjadi film.
Rudi Valinka terlibat dalam beberapa insiden kontroversial, termasuk kritik tajam terhadap media dan dukungan kepada tokoh politik tertentu.
Ia pernah dituduh memanfaatkan pengaruhnya di media sosial untuk mempromosikan agenda politik tertentu, seperti saat ia berpihak pada kubu Prabowo-Gibran menjelang Pilpres 2024.
Pengangkatan sebagai Staf Khusus Menkomdigi
Pengangkatan Rudi Sutanto sebagai staf khusus oleh Menkomdigi menuai berbagai reaksi. Meutya Hafid menjelaskan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada keahlian Rudi di bidang komunikasi strategis, meskipun ia mengaku tidak mengetahui keterkaitan Rudi dengan sosok Rudi Valinka.
Ini menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat terkait latar belakang dan jejak digital Rudi yang kontroversial.
Sebagian netizen mempertanyakan keputusan tersebut, sementara yang lain mendukungnya dengan alasan pengalaman Rudi dalam komunikasi strategis.
Menurut Meutya, kementerian membutuhkan tenaga ahli yang memahami dunia digital dan komunikasi publik untuk mendukung program-program strategis.