Suara.com - Konflik Nikita Mirzani dengan Laura Meizani alias Lolly sang anak, Vadel Badjideh, serta pengacara Razman Arif Nasution tampaknya siap memasuki babak baru yang lebih panas. Bahkan Nikita sampai dikabarkan mencoba menggandeng Hotman Paris Hutapea sebagai pengacaranya, tetapi ditolak.
“Saya ditelepon sama Nikita, ‘Mau nggak jadi pengacaraku? Hanya kau yang mampu lawan si Botak’, katanya,” ungkap Hotman dilihat di program Pagi-Pagi Ambyar pada Selasa (14/1/2025).
“Terus saya bilang, ‘Saya tidak mau mencampuri kasus, apalagi sudah berjalan lama’. Nanti dikira-kira saya nggak ada kasus. Jadi saya menolak bukan karena saya nggak berteman sama Nikita, karena sudah berlangsung lama. Saya hanya kasih pandangan secara teori hukum, jadi saya tidak memihak kepada siapapun,” lanjutnya.
Di sisi lain, Nikita sendiri diketahui telah diwakili oleh Fahmi Bachmid sebagai kuasa hukumnya. Lalu seperti apa perbandingan tarif kedua pengacara kondang tersebut?
Baca Juga: Ke Mana Ayah Kandung Laura Meizani? Eks Suami Nikita Mirzani Kini Ikut Dicari-cari Polisi
Tarif Hotman Paris Hutapea
Hotman Paris pernah mengaku bisa mendapatkan bayaran sekitar Rp100 juta untuk kasus-kasus yang terbilang normal. “Tapi biasanya kalau kasus kepailitan, rata-rata dibayar USD 100 ribu per case, hanya untuk di satu tingkat pengadilan perkara,” jelas Hotman di salah satu episode program Mata Najwa beberapa tahun lalu.
Sedangkan di kesempatan berbeda, pengacara yang identik dengan cincin-cincin berlian ini juga mengaku pernah menerima bayaran sampai sebesar Rp170 miliar dalam keseluruhan tingkat perkara.
Tarif Fahmi Bachmid
Fahmi Bachmid sendiri memang tidak sering muncul di depan layar kaca seperti Hotman, tetapi Nikita ternyata sudah sangat sering menggunakan jasanya untuk menghadapi kasus-kasus hukum. Tak heran bila Nikita sesumbar bahwa reputasi Fahmi sudah seperti pengacara Johnny Depp.
Baca Juga: Saksi Ungkap Lolly Pacaran dengan Antonio Dedola, Awal Mula Nikita Mirzani Marah Besar
“Enggak pernah rahasia klien dibongkar-bongkar, ini good mantap, 12 tahun jadi lawyer nggak pernah failed, selalu top markotop, makanya harganya naik sekarang,” kata Nikita saat tersandung kasus dugaan ujaran kebencian yang dilaporkan Dito Mahendra tahun 2022 silam.
Reputasi yang luar biasa itulah alasan Fahmi bisa mendapatkan bayaran besar, yakni diklaim mencapai dua digit untuk sekali konsultasi. “Sekali embusan napasnya aja udah Rp100 juta, enggak, enggak, bercanda aja, hitungannya per perkara,” selorohnya menambahkan.