Lalu datang seorang biksu menjinakkan si monster dengan meletakan pita merah di sekitar tanduknya. Itulah mengapa masyarakat Tionghoa percaya barongsai menjadi penjaga dan pelindung desa dari bahaya.
Versi lain tentang asal usul barongsai tertulis di buku karangan Siow Ho Piew. Awalnya Raja Persia menghadiahkan singa kepada Kaisar Tiongkok pada dinasti Dang.
Sang Kaisar sangat menyayangi singa tersebut. Ini membuat rakyat menghormati dan percaya bahwa singa tersebut mampu mengusir roh jahat dan tolak bala.
Pada suatu waktu singa mati mendadak. Untuk menghibur kaisar, para guru silat, musik, dan senirupa saling bekerja sama dalam menciptakan bentuk singa yang beragam.
Pada Imlek dibuat tarian singa yang di mainkan oleh dua orang dengan iringan tambor, kenong, dan simbal. Tradisi itu berlangsung hingga saat ini.