Sejarah Asal-usul Barongsai, Tarian Khas saat Imlek

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Selasa, 14 Januari 2025 | 19:19 WIB
Sejarah Asal-usul Barongsai, Tarian Khas saat Imlek
Sejarah asal-usul barongsai. [Youtube Lion Dance Chaser]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili jatuh pada 29 Januari 2025. Salah satu ciri khas dalam perayaan imlek di tanah air adalah tampilnya tarian barongsai.

Pertunjukan tarian barongsai biasanya dimainkan dua orang. Satu orang berada di kepala dan satu orang lagi ke bagian ekor. Mereka meliuk-liuk menggunakan sarung menyerupai singa diiringi tabuhan musik.

Para pemain barongsai ini menggunakan celana yang motifnya sama dengan warna barongsai. Setiap pemain barongsai juga melingkarkan tali pada pinggangnya.

Para penonton yang menyukai atraksi barongsai akan memberikan angpao atau amplop merah berisi uang ke pemain barongsai. Gerakan singa yang memakan angpao ini dinamakan lay see.

Baca Juga: Warna Keberuntungan Imlek 2025 Masing-masing Shio, Tak Melulu Merah!

Sejarah Asal Usul Barongsai

Barongsai adalah kesenian yang berasal dari China. Mengenai asal usul barongsai, ada banyak versi yang beredar di masyarakat Tionghoa.

Irwan Abdullah, guru besar Antropologi Universitas Gadjah Mada, dalam Agama dan Kearifan Lokal dalam Tantangan Global dikutip dari website indonesiakaya.com, menyebut tarian barongsai berakar dari masa Dinasti Chin sekira abad ke-3 SM.

Tarian singa ini kemudian menjadi tradisi yang populer pada zaman Dinasti Nan-Bei, sekira tahun 420-589 Masehi. Tradisi ini dibawa ke Indonesia seiring migrasi besar-besaran dari Tiongkok sekira abad ke-17.

Menurut Irwan, secara bahasa, kata barongsai merupakan gabungan dari kata barong yang berasal dari Bahasa Jawa dan kata sai dari dialek Hokkian yang juga berarti singa.

Baca Juga: 35 Ucapan Imlek 2025 Bahasa Indonesia dan Mandarin, Bukan Gong Xi Fa Cai!

Dikutip dari website ciputra.ac.id, cerita populer tentang barongsai adalah cerita tentang monster yang menghancurkan hasil-hasil panen milik penduduk desa.

Lalu datang seorang biksu menjinakkan si monster dengan meletakan pita merah di sekitar tanduknya. Itulah mengapa masyarakat Tionghoa percaya barongsai menjadi penjaga dan pelindung desa dari bahaya.

Versi lain tentang asal usul barongsai tertulis di buku karangan Siow Ho Piew. Awalnya Raja Persia menghadiahkan singa kepada Kaisar Tiongkok pada dinasti Dang.

Sang Kaisar sangat menyayangi singa tersebut. Ini membuat rakyat menghormati dan percaya bahwa singa tersebut mampu mengusir roh jahat dan tolak bala.

Pada suatu waktu singa mati mendadak. Untuk menghibur kaisar, para guru silat, musik, dan senirupa saling bekerja sama dalam menciptakan bentuk singa yang beragam.

Pada Imlek dibuat tarian singa yang di mainkan oleh dua orang dengan iringan tambor, kenong, dan simbal. Tradisi itu berlangsung hingga saat ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI