Vietnam juga menerapkan teknologi pembekuan modern agar durian tetap segar begitu sampai di China. Kisah sukses Vietnam yang kini menjadi Raja Durian Asia turut menyita perhatian warganet Indonesia.
Tak sedikit dari mereka yang kagum dengan Vietnam dan menyayangkan Indonesia tidak ikut bekerja keras. Para warganet lantas menyinggung soal korupsi yang menjadi salah satu penghambat atas produksi durian.
"Buset dah. Soal durian pun, Indonesia kalah sama Vietnam. Padahal di Sumatera, kebun durian itu ada dimana-mana," tulis seorang warganet.
"Investor asing kalah. Lobster kalah. Durian kalah. Yang menang cuma corruption index (indeks korupsi)," tulis yang lain
"LOL Indonesia kalah di segala aspek. Menyala Vietnam," komentar salah satu warganet.
"Indonesia dari negara produsen durian sampai-sampai Anekke Gronloh nyanyi-nyanyi tentang Indonesia, telah berubah jadi negara yang mabok toa," komentar warganet lain.
"Bedanya pemerintah Indonesia dan Vietnam ya yang sini banyak omon-omon tapi gak ada hasil. Sementara pemerintah komunis di Vietnam gak banyak omon-omon tapi hasil terlihat," sindir seorang warganet.
"Penyebabnya adalah Indonesia tidak punya rencana jangka menengah dan panjang. Dulu ada GBHN dan Pelita tetapi sekarang gak ada. Jadi seolah-olah negara autopilot tanpa grandplan dan rancangan yang jelas," ujar yang lain.
"Namanya durian tapi yang export terbesar Vietnam. Besok jangan heran export terbesar batik atau rendang juga Vietnam," celetuk warganet.
Baca Juga: 35 Ucapan Imlek 2025 Bahasa Indonesia dan Mandarin, Bukan Gong Xi Fa Cai!
Kontributor : Xandra Junia Indriasti