Suara.com - Aksi arogan polisi patwal mengawal mobil RI 36 masih jadi sorotan publik. Belakangan, diketahui bahwa mobil RI 36 tersebut merupakan kendaraan dinas milik Raffi Ahmad, utusan khusus Presiden Prabowo Subianto.
Raffi Ahmad mengklarifikasi bahwa dirinya tidak berada di dalam mobil saat insiden itu terjadi. Namun, pernyataan tersebut justru memicu lebih banyak kritik dari netizen. Banyak pihak menilai bahwa jabatan Raffi Ahmad sebagai pejabat negara justru menimbulkan masalah baru.
Sejarawan JJ Rizal turut melontarkan kritik tajam atas insiden ini melalui akun X pribadinya. Dalam cuitannya, JJ Rizal menyindir peran Raffi Ahmad di pemerintahan.
"Badut entertainment naik kelas bergabung dengan badut kekuasaan, republik turun kelas jadi sirkus kelas comberan," tulisnya, dikutip dari Suara.com.
Polda Metro Jaya juga meminta maaf kepada publik atas perilaku arogan anggotanya. Polisi yang terlibat telah dijatuhi sanksi berupa teguran. Selain itu, Raffi Ahmad juga menerima teguran resmi dari Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya atas insiden tersebut.
Untuk diketahui, JJ Rizal merupakan seorang sejarawan asal Jakarta, dikenal luas atas kontribusinya dalam melestarikan sejarah dan budaya Indonesia.
Pendiri Komunitas Bambu ini telah menulis banyak buku bertema sejarah dan humaniora, serta menerima berbagai penghargaan, termasuk Anugerah Budaya Gubernur DKI Jakarta dan Jakarta Book Awards.
Sebagai sosok yang kental dengan identitas Betawi, JJ Rizal aktif mengangkat nilai-nilai budaya lokal melalui literasi. Ia juga menjadi kolumnis di majalah internasional berbasis di Belanda, MOESSON Het Indisch Maandblad, selama lima tahun.
Desak Nama JIS
Tahun 2022, kala Anies Baswedan masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, muncul desakan dari sejumlah pihak untuk mengganti nama Jakarta International Stadium (JIS) menjadi Stadion MH Thamrin.
Stadion megah yang berlokasi di Jakarta Utara itu dianggap belum memiliki nama resmi, dengan "JIS" hanya sebagai predikat proyek.
Sejarawan JJ Rizal menjadi salah satu penggerak utama usulan ini. Ia bahkan menginisiasi petisi untuk mendukung penggantian nama tersebut. Menurut Rizal, nama Jakarta International Stadium (JIS) hanyalah penanda lokasi, bukan identitas resmi stadion.
"JIS itu hanya predikat proyek. Stadion megah ini perlu nama yang menggambarkan sejarah dan kebanggaan Jakarta," ujarnya pada Kamis (23/6/2022).
JJ Rizal menyebut bahwa nama MH Thamrin sangat pantas diabadikan untuk stadion ini. Sebagai tokoh Betawi dan pahlawan nasional, MH Thamrin memiliki kontribusi besar dalam sejarah sepak bola Indonesia.
"Beliau menyisihkan 2.000 gulden untuk sepak bola, membawa tim Jakarta mengalahkan Belanda, dan menggagas pendirian PSSI," jelas Rizal.
Sejarah panjang MH Thamrin dalam memajukan sepak bola dinilai sebagai alasan kuat mengapa nama Stadion MH Thamrin harus dipertimbangkan.
"Di antara pahlawan nasional, hanya MH Thamrin yang punya visi besar dalam sepak bola. Beliau adalah kebanggaan sepak bola Indonesia," katanya.
Rizal menegaskan bahwa sebagai tokoh yang membangun stadion ini, Anies Baswedan seharusnya menerima usulan tersebut. "Kebangetan kalau usulan ini ditolak, durhaka terhadap sejarah Jakarta dan Indonesia," tegasnya.