Sama-Sama Telan Biaya Besar, Tugu Pesut Samarinda Dibandingkan dengan Kantor Desa Rancah Ciamis

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Selasa, 14 Januari 2025 | 11:17 WIB
Sama-Sama Telan Biaya Besar, Tugu Pesut Samarinda Dibandingkan dengan Kantor Desa Rancah Ciamis
Kolase Tugu Pesut dan Kantor Desa Rancah. (Instagram/kabarnetizen62, YouTube/@Diary Apipah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ikon baru Kota Samarinda, Tugu Pesut, belakangan menuai atensi warganet di X (dulu Twitter). Selain wujudnya yang mengecewakan karena dinilai tidak menyerupai Pesut Mahakam, biaya yang pembangunan tugu tersebut juga menimbulkan pro kontra, bahkan sampai dibandingkan dengan Kantor Desa Rancah, Ciamis.

"Yang atas (kantor Desa Ciamis) gambaran jika uang dipegang orang yang tepat. Kalau yang bawah (Tugu Pesut)..... ah sudahlah," demikian cuitan warganet di akun base @tanyakanrl, Senin (13/1/2025).

Kedua bangunan yang diperbincangkan dalam cuitan itu memang sangat kontras. Wujud Kantor Desa Rancah Ciamis nampak megah, terdiri dari dua lantai dan bergaya arsitektur Eropa. Kantor tersebut dominan berwarna putih serta berdiri di lahan seluas 1.000 meter persegi.

Disebutkan oleh Kepala Desa Rancah, Dedi Hidayat, pembangunan kantor desa dilakukan secara bertahap sejak 2020 oleh kepala desa sebelumnya.

Baca Juga: Menjejak Khatulistiwa: Pesona Tugu Equator di Lipat Kain, Kampar

Pembangunan kantor desa itu menelan dana hingga Rp2 miliar. Namun anggarannya tidak diambil dari Dana Desa, melainkan dari pendapatan asli desa.

Pedapatan asli desa itu berasal dari hasil sewa kios pedagang di Pasar Rancah selama 3 tahun. Total ada sekitar 603 kios di sana.

Sementara itu bicara soal Tugu Pesut, pembangunannya menelan biaya yang cukup fantastis. Sculpture itu dibangun oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dengan biaya sebesar Rp 1,1 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Tugu tersebut berbahan baja setinggi 8 meter dan dilapisi kabel plastik daur ulang. Desain tugu berwarna pink itu dimaksudkan untuk menggambarkan siluet Pesut Mahakam, mamalia air tawar khas Sungai Mahakam yang hampir punah.

Namun estetika tugu di ruang publik itu menimbulkan kecewa di kalangan warga setempat, karena bentuknya dinilai jauh dari menyerupai Pesut Mahakam. "Yang bertanya darimana pesutnya, orang samarinda saja bingung," komentar salah satu warganet.

Baca Juga: Tugu Keris Siginjai, Destinasi Wisata Ikonik di Tengah Kota Jambi

"Dari sisi mana liat pesut nya? kok ga ada mirip miripnya dgn pesut?" sahut yang lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI