Menjadi mahasiswa farmasi berarti akan mengeluarkan biaya yang lebih besar dibandingkan beberapa program studi lainnya, karena adanya komponen praktikum dan riset yang sangat penting untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis. Berikut ini adalah beberapa komponen biaya yang perlu diperhitungkan selama masa studi:
1. Biaya Pendaftaran
Biaya ini dibayar pada saat pendaftaran awal dan bervariasi tergantung pada universitas dan program studi yang dipilih. Pembayaran ini mencakup administrasi pendaftaran mahasiswa baru serta pengolahan data calon mahasiswa.
2. Uang Kuliah Tunggal (UKT)
UKT adalah biaya yang dibayarkan setiap semester dan mencakup biaya kuliah secara keseluruhan, termasuk penggunaan fasilitas kampus, biaya perkuliahan, dan biaya lab. Besarannya bervariasi tergantung pada universitas dan program studi yang dipilih.
3. Biaya Praktikum
Sebagai jurusan yang mengedepankan praktikum, mahasiswa farmasi akan dikenakan biaya tambahan setiap semester. Biaya praktikum ini bisa berkisar antara Rp 1.000.000 hingga Rp 3.000.000 per semester, tergantung jenis praktikum yang diambil.
4. Biaya Buku dan Material
Mahasiswa farmasi perlu mempersiapkan biaya untuk membeli buku teks dan material pembelajaran lainnya, yang biasanya berkisar antara Rp 1.000.000 hingga Rp 2.500.000 per semester. Alternatif untuk menghemat adalah dengan membeli buku bekas atau memanfaatkan sumber daya digital di perpustakaan.
Baca Juga: Berapa Biaya Kuliah di Universitas Pertahanan 2025? Cek di Sini
5. Biaya Asrama