Biarkan anak menyelesaikan masalah kecil secara mandiri, seperti mengemas tas sekolah atau menghadapi konflik ringan dengan teman.
4. Mengabaikan Prestasi Anak
Kurangnya pengakuan atas usaha atau pencapaian anak, baik besar maupun kecil, dapat membuat mereka merasa kurang dihargai. Lama-kelamaan, anak mungkin berhenti berusaha karena merasa usahanya tidak penting.
Berikan apresiasi, bahkan untuk hal kecil. Ucapan seperti “Saya bangga padamu karena sudah mencoba!” sangat membantu membangun kepercayaan diri anak.
5. Memberi Label Negatif
Menyebut anak dengan label seperti “malas”, “pemalu”, atau “canggung” mungkin terlihat sepele, tetapi hal ini dapat membentuk persepsi diri yang negatif. Anak bisa mulai percaya bahwa label tersebut adalah identitas mereka.
Daripada memberikan label, fokuslah pada perilaku spesifik. Misalnya, alih-alih mengatakan “Kamu malas sekali,” ucapkan, “Ayo kita coba lebih proaktif mengerjakan tugas-tugasmu.”
Dengan memahami dan menghindari kesalahan ini, orang tua dapat membantu membangun kepercayaan diri anak sehingga mereka tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan tangguh.