Suara.com - Tim pemadam kebakaran mengalami kesulitan untuk menaklukan kobaran api pada kebakaran Los Angeles, California, Selasa (7/1/2025). Gubernur California, Gavin Newsom dalam keterangannya yang diterima wartawan, Sabtu (11/1/2025) mengungkap salah satu kendala yang dihadapi para pemadam kebakaran untuk memadamkan api adalah kurangnya pasokan air.
Senada dengan Newsom, CEO Los Angeles Department of Water and Power (LADWP), Janisse Quiñones dalam keterangan terpisah mengungkap pasokan air berkapasitas satu juta galon yang tersedia untuk hidran yang tersebar di penjuru kota telah habis.
Publik sontak bertanya-tanya mengapa para pemadam kebakaran tak terbesit pikiran untuk menggunakan air laut untuk memadamkan api.
Pasalnya, Los Angeles dan California secara umum terletak di pesisir pantai dan punya akses air laut yang mudah.
Bagi yang belum tahu, ada beberapa alasan mengapa pemadam kebakaran tak memakai air laut untuk menumpas si jago merah yang melahap Los Angeles.

Kandungan mineralnya sangat tinggi
Pertanyaan terkait apakah air laut bisa memadamkan api ternyata kini ramai bermunculan di media sosial. Rasa penasaran ini terjawab oleh kanal media pengetahuan Technology.org yang memaparkan beberapa teori mengapa perlu berpikir dua kali untuk memadamkan api dengan air laut.
Pertama, faktanya air laut mengandung mineral berupa garam. Kandungan garam bisa menghantarkan listrik sehingga sangat berbahaya bagi petugas yang dikerahkan ke lapangan, terutama di tengah bencana besar seperti Kebakaran Los Angeles 2025.
Volume air yang dibutuhkan untuk memadamkan api di Kebakaran Los Angeles juga sangat besar. Otomatis, kandungan garam yang disiramkan ke gedung-gedung akan meresap ke tanah dan berpotensi merusak ekosistem dan tanah akan menjadi susah ditanami tumbuhan di kemudian air.
Tanaman yang tumbuh di tanah dengan kadar garam yang tinggi akan sulit untuk mendapatkan air dan zat hara, karena garam memengaruhi proses osmosis.