Sekarang ini, makanan yang kita konsumsi tidak bisa terlepas dari MSG atau micin dan penyedap rasa. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa MSG ini ternyata berbeda dengan penyedap rasa. Apa perbedaannya?
Sebuah postingan di media sosial X oleh akun @shinekys membagikan potongan video ketika seorang ibu-ibu bertanya mengenai MSG kepada Iwan Benny Purwowidodo, STP selaku Founder Konsep Karnus. Video ini diambil dari sebuah forum yang membahas tentang bahaya penyedap rasa.
“Supaya kanker itu tidak tumbuh kembali, maka tidak sama sekali menggunakan MSG, micin?” tanya seorang ibu-ibu.
Pembicara Iwan Benny pun menjelaskan bahwa MSG itu diperbolehkan, sedangkan bumbu penyedap rasa yang tidak disarankan.
“Kenapa kok kami membolehkan MSG tapi melarang bumbu penyedap rasa sapi, rasa ayam, bumbu yang beraroma itu (penyedap rasa)? Itu sudah ada MSG ditambah flavouring. Flavouring itulah zat sintetik (buatan) yang itu menipu saraf kita dan tidak bisa dimetabolisme di dalam tubuh kita,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan bagaimana MSG diproduksi, yakni dari tetes tebu yang memanfaatkan bakteri tertentu.
“Tau tetes tebu? Sebagai sumber bakteri, dia (bakteri) akan makan tetes ini. Bakteri ini bsia memproduksi MSG, glutamat produksi, kemudian dikasih garam jadilah Monosodium glutamat (MSG). Jadi masih jauh lebih alami MSG dibandingkan bumbu penyedap rasa-rasa itu,” ujarnya lebih lanjut.
Dengan demikian, ia menyimpulkan bahwa MSG lebih bagus dan lebih aman ketimbang penyedap rasa.
Perbedaan Micin (MSG) dan Penyedap Rasa
Micin atau MSG (Monosodium Glutamat) merupakan kristal berwarna putih yang diekstrak dari asam glutamat alami yang bisa ditemukan di banyak bahan makannan, seperti rumput laut, tebu, dan beberapa sayuran tertentu. MSG ini berfungsi untuk memberikan tambahan rasa yang unik pada masakan.
Baca Juga: Nggak Kalah dari MSG, 7 Bahan Alami Ini Bisa Bikin Makanan Jadi Sedap
Dilansir dari glutamate.org, MSG adalah bentuk murni dari glutamat, salah satu jenis asam amino yang paling umum dijumpai di berbagai bahan makanan. Asam amino ini merupakan pembentuk protein. Lidah manusia dirancang memiliki reseptor khusus untuk mendeteksi glutamat ini.
Berbeda dengan penyedap rasa, ketika MSG dilarutkan ke dalam air maka tidak akan memberikan rasa yang enak. MSG baru akan terasa jika dicampurkan pada masakan misalnya sup.
Sedangkan penyedap rasa atau kaldu ayam maupun sapi merupakan sari dari tulang atau daging yang didapatkan dengan cara direbus. Bentuk asli dari kaldu adalah cairan. Kaldu dapat berperan sebagai penyedap rasa dan memperkuat aroma. Beberapa merek kaldu ayam atau sapi bubuk mengadung MSG dan flavouring.
Itulah perbedaan antara micin atau MSG dengan penyedap rasa. Penggunaan keduanya secara berlebihan tentu akan berdampak pada kesehatan, jadi bijaklah dalam mengonsumsi dan memilih bahan masakan.
Kontributor : Rizky Melinda