Suara.com - Curhatan para caregiver di media sosial X belakangan ini membuat para warganet melayangkan segudang simpati. Bagaimana tidak? Para caregiver tersebut menceritakan sisi lain kehidupan yang mereka jalani kala harus merawat orang tua, kakek, maupun nenek mereka.
Sebab kendati dipandang sebagai pekerjaan yang mulia, merawat orang lanjut usia (lansia) tidak semudah kelihatannya. Caregiver bisa saja menerima sikap maupun ucapan yang menyakitkan hati oleh orang yang mereka rawat, tapi di saat bersamaan harus tetap legowo mengurus.
"Yang fafifu biasanya ga tau sesusah apa ngurus lansia. Bayi ngamuk tinggal lu gendong, lansia ngamuk, omongannya nusuk boss," cuit salah satu warganet.
"Jadi caregiver itu pasti penat, bosan, dan jaraaaang banget diapresiasi. Dianggap gak boleh ngeluh, kalau ngeluh durhaka/gak ikhlas," sahut yang lain.
Publik yang membaca keluhan-keluhan tersebut mungkin masih awam dengan istilah caregiver. Berikut penjelasan terkait apa itu caregiver sesungguhnya.

Pengertian Caregiver dan Perannya
Pengertian caregiver secara umum dijelaskan oleh The European Journal of Health Economics, yakni seorang yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membantu orang lain dengan keterbatasan baik disabilitas, penyakit, maupun usia lanjut.
Caregiver setidaknya dapat dikategorikan menjadi dua macam, yakni yang menerima upah dan yang bekerja secara sukarela.
Tugas-tugas seorang caregiver meliputi membantu orang yang ia rawat untuk melakukan aktivitas sehari-hari dari menyediakan makanan, membantunya mandi, dan memakaikan baju.
Seorang caregiver juga mengawasi orang yang ia rawat, terutama jika orang tersebut memiliki penyakit kronis maupun disabilitas. Sang caregiver menjadi orang pertama yang menolong orang yang ia rawat semisal mengalami kedaruratan seperti kambuhnya penyakit atau kecelakaan.
Baca Juga: Jamaah Umroh Lansia asal Indonesia Jatuh dari Tangga Pesawat, Dimakamkan di Madinah
Studi yang ditulis oleh Dorling Kindersley memaparkan bahwa keberadaan caregiver tak hanya mendukung orang yang ia rawat secara fisik, namun juga mental.