Suara.com - Jeruk telah menjadi salah satu simbol penting dalam perayaan Imlek bagi masyarakat Tionghoa. Keberadaan buah jeruk pada setiap perayaan Tahun Baru China bukan hanya sekadar sebagai hidangan, namun juga penuh dengan makna dan filosofi. Lantas, apa arti jeruk dalam Imlek?
Selain menjadi momen untuk berkumpul dengan keluarga dan merayakan kebersamaan, Imlek juga dipenuhi dengan berbagai simbolisme dan tradisi yang sudah diwariskan turun-temurun.
Setiap elemen dalam perayaan ini, mulai dari makanan, dekorasi, hingga warna, memiliki makna yang mendalam yang bertujuan untuk membawa keberuntungan, kemakmuran, dan kebahagiaan di tahun yang baru. Salah satunya adalah buah jeruk.
Buah ini bukan hanya sekadar makanan atau hiasan, melainkan memiliki makna filosofis yang kaya bagi masyarakat Tionghoa. Berikut ulasan selengkapnya.
Baca Juga: 5 Ide Bingkisan Imlek 2025 untuk Orang Tua Bikin Suasana Makin Hangat
Tradisi Memberikan Jeruk saat Imlek
Masyarakat Tionghoa tidak hanya menyajikan jeruk sebagai bagian dari hidangan saat Imlek, tetapi juga sering membagikan jeruk kepada keluarga, teman, atau tamu sebagai bentuk doa dan harapan untuk kemakmuran di tahun yang baru.
Jeruk sering kali disajikan di atas meja altar atau ruang tamu sebagai bagian dari dekorasi, dan dalam beberapa kasus, jeruk juga ditempatkan di samping amplop merah (angpau) yang berisi uang sebagai simbol berkah dan keberuntungan.
Selain itu, memberikan jeruk kepada orang lain di Imlek menjadi salah satu tradisi yang mengandung makna mendalam. Jeruk dianggap sebagai hadiah yang melambangkan keberuntungan dan ucapan selamat Tahun Baru yang penuh harapan baik untuk masa depan.
Arti Jeruk dalam Perayaan Imlek
1. Simbol Keberuntungan dan Kemakmuran
Dalam bahasa Mandarin, jeruk disebut sebagai júzi () yang pelafalannya mirip dengan kata ji () yang berarti keberuntungan atau kemakmuran. Oleh karena itu, jeruk dianggap sebagai simbol keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa.
Bahkan, jeruk mandarin, yang menjadi pilihan utama dalam perayaan Imlek, dipercaya membawa harapan untuk keberuntungan di tahun yang baru. Warna oranye pada jeruk juga melambangkan "emas", yang menggambarkan kemakmuran dan kekayaan.
Baca Juga: Apa Makna Tahun Ular Kayu Imlek 2025? Ini Penjelasannya
2. Simbol Semangat dan Cinta
Tidak hanya dilihat dari nama dan warna, jeruk juga memiliki makna filosofis yang mendalam dalam budaya Tionghoa. Dalam teori Yin-Yang dan Lima Elemen Tiongkok, warna oranye pada jeruk termasuk dalam elemen Api, yang merupakan simbol semangat, perubahan, dan kebijaksanaan.
Bentuk jeruk yang bulat dianggap mirip dengan matahari, yang merupakan lambang kesuburan dan keberuntungan, terutama dalam bidang materi.
Selain itu, jeruk yang memiliki rasa manis dengan sedikit sentuhan asam dianggap melambangkan cinta. Rasa ini menggambarkan hubungan cinta yang manis namun kadang harus menghadapi rasa kecewa atau kesedihan. Walaupun begitu, cinta tetap dipandang sebagai sesuatu yang indah untuk dijalani.
3. Harapan untuk Umur Panjang dan Kesuburan
Jeruk juga dipercaya sebagai simbol umur panjang. Dalam bahasa Mandarin, kata jeruk chén () terdengar mirip dengan kata shòu () yang berarti umur panjang. Karena itu, memberikan jeruk pada saat perayaan Imlek atau ulang tahun melambangkan harapan agar orang tersebut diberikan umur panjang dan keberuntungan sepanjang hidupnya.
Selain itu, jeruk juga melambangkan kesuburan. Ini terlihat dalam tradisi pengantin baru yang menerima jeruk sebagai simbol doa untuk keberuntungan dan kelangsungan keturunan.
Dalam beberapa tradisi, dua buah jeruk sering diberikan kepada pasangan pengantin untuk mengharapkan kebahagiaan dan kelimpahan dalam kehidupan rumah tangga mereka.
Demikianlah informasi terkait arti jeruk dalam Imlek. Semoga bermanfaat dan selamat merayakan Tahun Baru Imlek!
Kontributor : Dini Sukmaningtyas