Sementara untuk pemantik api yang menyebabkan kobaran besar, pemerintah setempat sedang melalukan investigasi mendalam untuk mengumpulkan bukti dan data.
Kepala Batalion Pemadam Kebakaran setempat, David Acuna, menyebutkan jika 95 persen kebakaran di area tersebut karena manusia, sehingga sampai sekarang masih dilakukan pemeriksaan.
Untuk korban, pihak berwenang menyebut jika saat ini ditemukan ada lima orang tewas yang diprediksi jumlahnya akan terus meningkat.
Kemudian kebakaran yang melahap hampir 12.000 hektar lahan itu membuat sekira 70.000 orang harus mengungsi dan dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Informasi lain mengatakan bahwa kebakaran yang terjadi selama dua hari ini menjadi bencana kebakaran terhebat setelah dua dekade dan menimbulkan kerugian besar.
Kerugian ekonomi yang terjadi diperkirakan mencapai USD50 miliar atau sekitar Rp810 triliun, dikutip dari laporan perusahaan meteorologi swasta AS, AccuWeather.
Hingga kini, pemerintah setempat terus melakukan investigasi dan pencarian korban yang diprediksi jumlahnya akan semakin meningkat.
Data terkini, setidaknya ada 400.000 rumah dan tempat bisnis yang tidak mendapat pasokan listrik karena bencana dahsyat ini.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Baca Juga: Uya Kuya Saksikan Langsung Dahsyatnya Kebakaran di Los Angeles, Ngeri dan Mencekam!