Apa Penyebab Kebakaran Los Angeles? Begini Nasib Rumah Nikita Willy di Kawasan Elite Amerika

Nur Khotimah Suara.Com
Jum'at, 10 Januari 2025 | 11:34 WIB
Apa Penyebab Kebakaran Los Angeles? Begini Nasib Rumah Nikita Willy di Kawasan Elite Amerika
Nikita Willy. (Instagram/nikitawillyofficial94)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebakaran hebat melanda hutan dan sebagian wilayah Los Angeles, Amerika Serikat sejak Selasa (7/1/2025).

Menurut informasi yang beredar, kebakaran dahsyat tersebut setidaknya menewaskan lima orang dan dan banyak bangunan jadi imbasnya.

Salah satu bangunan yang terdampak adalah milik pasangan artis Indonesia, Nikita Willy dan Andri Priawan yang terletak di kawasan elite Los Angeles.

Melalui unggahan story Instagram, Nikita Willy turut berduka dan berdoa atas kejadian yang melanda Amerika Serikat.

Baca Juga: Uya Kuya Saksikan Langsung Dahsyatnya Kebakaran di Los Angeles, Ngeri dan Mencekam!

"Pray for LA," tulis Nikita Willy, dilansir dari Instagram pada Jumat (10/1/2025).

Nikita Willy dan Indra Priawan. (Instagram/nikitawilly_indrapriawan)
Nikita Willy dan Indra Priawan. (Instagram/nikitawilly_indrapriawan)

Tak hanya Nikita, sang suami pun turut membagikan informasi terkini terkait bencana dahsyat yang melanda Amerika Serikat melalui unggahan story di Instagram.

"The wildfire smoke stay safe everyone in LA (asap kebakaran, tetap aman semua orang-orang di LA)," tulis Indra Priawan.

Lantas, Apa Penyebab Kebakaran Los Angeles?

Menurut informasi yang dihimpun, kebakaran ini bermula di Pacific Palisades yang kemudian menyebar ke arah barat menuju Malibu sepanjang Pacific Coast Highway.

Dikabarkan jika untuk sementara, banyak pihak yang menyebut jika kebakaran terjadi karena kekeringan panjang dan angin kencang yang membuat vegetasi rentan terbakar.

Baca Juga: Paris Hilton Kehilangan Rumah Akibat Kebakaran, Harganya Rp 145 Miliar

Lantas untuk penyebaran api yang begitu hebat diduga adalah dampak dari angin Santa Ana yang bertiup dari pedalaman menuju pantai dengan kecepatan 90km/jam.

Sementara untuk pemantik api yang menyebabkan kobaran besar, pemerintah setempat sedang melalukan investigasi mendalam untuk mengumpulkan bukti dan data.

Kepala Batalion Pemadam Kebakaran setempat, David Acuna, menyebutkan jika 95 persen kebakaran di area tersebut karena manusia, sehingga sampai sekarang masih dilakukan pemeriksaan.

Untuk korban, pihak berwenang menyebut jika saat ini ditemukan ada lima orang tewas yang diprediksi jumlahnya akan terus meningkat.

Kemudian kebakaran yang melahap hampir 12.000 hektar lahan itu membuat sekira 70.000 orang harus mengungsi dan dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Informasi lain mengatakan bahwa kebakaran yang terjadi selama dua hari ini menjadi bencana kebakaran terhebat setelah dua dekade dan menimbulkan kerugian besar.

Kerugian ekonomi yang terjadi diperkirakan mencapai USD50 miliar atau sekitar Rp810 triliun, dikutip dari laporan perusahaan meteorologi swasta AS, AccuWeather.

Hingga kini, pemerintah setempat terus melakukan investigasi dan pencarian korban yang diprediksi jumlahnya akan semakin meningkat.

Data terkini, setidaknya ada 400.000 rumah dan tempat bisnis yang tidak mendapat pasokan listrik karena bencana dahsyat ini.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI