Erick Thohir Rekrut Pengganti STY saat Libur Natal, Apakah Wajar Wawancara Kerja di Tanggal Merah?

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 10 Januari 2025 | 09:02 WIB
Erick Thohir Rekrut Pengganti STY saat Libur Natal, Apakah Wajar Wawancara Kerja di Tanggal Merah?
ilustrasi wawancara kerja
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wawancara kerja adalah proses penting untuk menilai kesesuaian kandidat dengan posisi yang ditawarkan. Namun, apakah wajar wawancara kerja di tanggal merah, seperti yang dilakukan Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat mencari pelatih baru Timnas Indonesia?

Langkah Erich Thohir saat merekrut pelatih baru ini menuai pro dan kontra di masyarakat, terutama karena tanggal pelaksanaannya jatuh pada Hari Natal dan libur akhir tahun.

Dalam upayanya mencari pelatih baru untuk Timnas, Erick Thohir melakukan wawancara langsung dengan tiga kandidat di Eropa dari 25 hingga 30 Desember 2024. Salah satu wawancara bahkan dijadwalkan pada Hari Natal.Menurut Erick, hal ini bukanlah bentuk ketidakpenghormatan terhadap hari besar, melainkan cara untuk menguji komitmen kandidat.

"Bukan tidak menghormati hari besar, tetapi ini untuk mengetes komitmen," ungkapnya.

Dari tiga kandidat, hanya satu yang hadir, dan pelatih ini dianggap menunjukkan dedikasi lebih dengan meluangkan waktu pada hari libur. Erick juga menjelaskan bahwa wawancara secara langsung diperlukan untuk membangun chemistry, sesuatu yang sulit tercapai melalui video conference.

Baca Juga: Beda dari Erick Thohir, Pandji Pragiwaksono Kritik Patrick Kluivert Gara-Gara Datang Wawancara Saat Natal

Lantas, bagaimana ketentuan mengenai wawancara kerja yang dilakukan pada saat tanggal merah atau hari libur? Berikut ulasan selengkapnya.

Wawancara Kerja di Hari Libur dari Perspektif Perusahaan dan Pelamar

Meskipun tidak lazim, mengadakan wawancara kerja di tanggal merah sebenarnya bukan hal yang melanggar aturan, terutama dalam industri yang menuntut fleksibilitas waktu atau posisi strategis. Namun, kita perlu melihat dari dua sisi, yaitu dari sisi perusahaan maupun pelamar.

Dalam industri seperti kesehatan, perhotelan, layanan darurat, dan ritel, tanggal merah sering kali bukan hari libur melainkan hari kerja biasa. Oleh karena itu, wawancara pada hari libur dianggap wajar.

Selain itu, perusahaan mungkin membutuhkan kandidat untuk segera mengisi posisi penting sehingga tidak ingin menunda proses seleksi. Situasi seperti ini biasanya terjadi pada posisi strategis atau ketika perusahaan menghadapi tekanan operasional.

Baca Juga: Miris, Coach Shin Hadir di Gianyar Saat PSSI Wawancara Pelatih Pengganti

Sementara itu, perusahaan mungkin menjadwalkan wawancara di tanggal merah untuk memberikan kesempatan kepada pelamar yang tidak bisa meninggalkan pekerjaan saat ini pada hari kerja. Pelamar yang bekerja full-time di tempat lain tidak perlu mengambil cuti atau izin untuk menghadiri wawancara.

Namun, bagi banyak orang, tanggal merah adalah waktu yang sangat berharga untuk beristirahat atau menghabiskan waktu bersama keluarga.

Sebagian pelamar mungkin menilai bahwa perusahaan kurang menghormati waktu pribadi jika mereka menjadwalkan wawancara pada hari libur. Hal ini bisa menimbulkan persepsi negatif terhadap budaya kerja di perusahaan tersebut.

Apakah Wajar Mengadakan Wawancara Kerja di Hari Libur?

Secara umum, wawancara kerja di tanggal merah dapat dianggap wajar asalkan dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak. Perusahaan harus memastikan bahwa pelamar tidak merasa terpaksa menerima jadwal tersebut.

Jika pelamar merasa keberatan dengan jadwal tersebut, perusahaan seharusnya memberikan opsi alternatif tanpa mengurangi peluang pelamar untuk bersaing secara adil.

Tanggal merah sering kali terkait dengan perayaan keagamaan atau budaya tertentu. Menjadwalkan wawancara pada hari tersebut tanpa memperhatikan hal ini bisa dianggap tidak etis, terutama jika melibatkan pelamar yang merayakan hari besar tersebut.

Selain itu, budaya kerja juga memainkan peran penting. Di negara-negara dengan keseimbangan kehidupan kerja yang baik, wawancara pada tanggal merah mungkin dianggap kurang etis. Namun, di lingkungan kerja yang lebih fleksibel atau sektor dengan kebutuhan tinggi, hal ini cenderung lebih diterima.

Kunci utamanya adalah saling pengertian antara perusahaan dan pelamar untuk menciptakan pengalaman yang positif bagi kedua belah pihak. Wajar atau tidaknya wawancara di tanggal merah sangat bergantung pada konteks pekerjaan, budaya organisasi, serta persepsi para pihak yang terlibat.

Dalam kasus Erick Thohir, posisi yang diperebutkan adalah pelatih tim nasional. Jabatan ini membutuhkan dedikasi tinggi, termasuk kesiapan bekerja dalam kondisi yang tidak konvensional. Dengan demikian, uji komitmen melalui wawancara di hari libur mungkin relevan untuk melihat sejauh mana kandidat siap menghadapi tuntutan pekerjaan.

Di sisi lain, langkah ini juga membawa risiko negatif, terutama terkait reputasi pemberi kerja. Banyak pihak di media sosial mengkritik Erick Thohir karena dianggap tidak menghormati hari libur besar. Demikianlah informasi terkait apakah wajar wawancara kerja di tanggal merah.

Kontributor : Dini Sukmaningtyas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI