Kemenag Atur Etika Makan Bergizi Gratis di Lingkup Pesantren, Mahfud MD Beri Tanggapan

Kamis, 09 Januari 2025 | 17:25 WIB
Kemenag Atur Etika Makan Bergizi Gratis di Lingkup Pesantren, Mahfud MD Beri Tanggapan
Pakar Hukum Tata Negara, Mahfud MD. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Program Makan Bergizi Gratis sudah mulai dilangsungkan di sejumlah daerah, dengan menyasar siswa jenjang SD sampai SMA. Kementerian Agama juga ikut mengawal program tersebut dengan menerbitkan panduan Makan Bergizi Gratis di lingkungan pesantren.

Hal ini tercantum di Surat Edaran Nomor 10 Tahun 2024. “Seluruh entitas Pendidikan Islam siap menyukseskan Makan Bergizi Gratis yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo. Edaran kali ini kami terbitkan untuk menjadi panduan implementasi MBG di pondok pesantren,” ungkap Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Abu Rokhmad, pada Minggu (5/1/2025).

Etika makan dan minum di lingkup pesantren menurut Kementerian Agama. [kemenag.go.id]
Etika makan dan minum di lingkup pesantren menurut Kementerian Agama. [kemenag.go.id]

Terdapat beberapa hal dijelaskan di edaran tersebut, termasuk etika makan dan minum. Total tersedia 14 poin terkait etika makan dan minum, antara lain berwudu ketika hendak makan, mengawali dan mengakhiri makan dengan basmalah serta hamdalah, hingga tidak berlebih-lebihan dalam makan.

Edaran ini lah yang belakangan dikomentari oleh eks Cawapres 2024-2029 Mahfud MD. Melalui akun X-nya, Mahfud menilai Kemenag terlalu berlebihan dalam mengatur etika makan dan minum yang dianjurkan dilakukan oleh para santri.

Baca Juga: Masih Jadi PR Makan Bergizi Gratis, Ini Tips Hadapi Anak Picky Eater ala IDAI

Ini Kemenag agak berlebihan. Makan harus dengan 3 jari. Yang 2 jari bagaimana?” cuit Mahfud sambil menyertakan infografis etika makan dan minum menurut Kemenag, dikutip pada Kamis (9/1/2025).

Tak boleh mencaci makanan. Memang ada orang mencaci makanan? Jangan bernafas di bejana. Memang ngapain bernafas di bejana?” imbuhnya.

Mahfud lalu mengingatkan Kemenag soal dalil tidak mempersulit diri. “Ada dalil, ‘Permudah saja, jangan menyulitkan diri’. يسروا ولا تعسروا و تطاوعوا ولا تختلفا. Lengkapnya berbunyi: يسروا ولا تعسروا وبشروا ولا تنفروا وتطاوعوا ولا تختلفوا,” kata Mahfud.

Unggahannya ini membuat warganet ikut menyoroti panduan Makan Bergizi Gratis yang dibuat oleh Kemenag. Namun tentu saja pendapat Mahfud menemui pro dan kontra, sebab panduan yang diterbitkan oleh Kemenag disebut-sebut sudah sesuai dengan hadits dan ajaran dalam Islam.

Makan dengan tangan kanan. Lah, kalau kidal?” komentar warganet. “Berlebihan gimana pak? Itu semua ada dalil dari Nabi, makan dengan 3 jari itu sunnah ya kalo makan dengan 2 jari ya ga masalah, mencaci makanan itu larangan dari Nabi dan ga sedikit orang mencaci makanan yang dia makan, bernafas dalam bejana itu juga ada dalil sahihnya,” balas warganet lain.

Baca Juga: Sama-sama Rp10 Ribu, Program Makan Bergizi Gratis Dibandingkan dengan PMTAS Zaman Anies

Setelah banyak nya kritikan makan siang gratis langsung ada peraturan ‘tidak mencaci makanan’ ini agak lucu, kalau misalnya makanan nya hambar terus kita bilang itu hambar masa dianggap mencaci,” tulis warganet. “Betul itu, adab makan Muslim sesuai ‘sunah nabi’ emang banget, Prof. Kalo gak mau ngikutin ya gapapa,” timpal yang lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI