Teh juga terkait dengan kepadatan tulang dan menurutnkan risiko kanker kulit, payudarra, dan prostat. Teh juga memiliki kandungan flouride yang melindungi keruskan gusi dan gigi.
Secara spesifik, jenis teh hijau juga dianggap meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi terjadinya penurunan daya ingat. Sayangnya kandungan tannin dalam teh malah bisa mengganggu penyerapan zat besi.
Berbeda dengan teh, kandungan antioksidan di dalam kopi meningkatkan perlindungan terhadap diabetes tipe 2, penyakin parkinson, hingga sejumlah jenis kanker.
Sayangnya zat alami dalam kopi yang tak disaring bisa meningkatkan kadar kolesterol. Kandungan asam kopi juga berpotensi meningkatkan masalah pencernaan.
Kandingan kafein yang tinggi dalam kopi juga bisa membuat Anda merasa cemas. Selain itu, orang dengan hipertensi perlu membatasi asupan kafein lantaran bisa picu peningkatan tekanan darah.
Sementara itu, seorang dokter umum bernama dr. Ema Surya Pertiwi juga pernah menjelaskan soal perbandingan kandungan kopi dan teh melalui video YouTube pribadinya. Lantas, mana yang lebih baik menurut medis?
"Nah, lalu mana yang terbaik antara kopi dan teh? Tergantung dari kebutuhan teman-teman. karena kopi sendiri tinggi akan kafeinnya. Bagus untuk teman-teman yang membutuhkan asupan energi optimal untuk baraktivitas atau berolahraga. Sehingga membantu meningkatkan kewaspadaan dan metabolisme pada tubuh," jelas dr. Ema Surya Pertiwi, dilansir pada Kamis (9/1/2025).
"Namun, jika teman-teman sering bekerja dalam tingkat stres yang tinggi, membutuhkan kestabilann emosi sekaligus kestabilan tenaga, maka sebaiknya memilih teh untuk dikonsumsi setiap harinya," tandasnya.
Baca Juga: Ngisi Pengajian, Gus Miftah Ngaku Trauma dengan Es Teh: Kalau Kopi Saya Mau