Suara.com - Komedian Indonesia, Nurul Qomar telah meninggal dunia. Kabar tersebut menjadi kabar duka bagi industri hiburan, keluarga, rekan kerja, dan penggemarnya. Perjalanan karier komedian Abah Qomar layak untuk dikenang.
Nurul Qomar, yang akrab dengan sapaan Abah Qomar lebih dikenal sebagai seorang komedian daripada sebagai politikus dan pendidik. Perjalanan karier komedian Abah Qomar berhasil menghibur masyarakat Indonesia selama karirnya di industri hiburan. Ia menyampaikan konten lawak dengan tema dan konsep yang mengena audiens. Beberapa konten lawaknya relevan dengan kehidupan masyarakat. Sebagai pelawak, ia memasuki industri ihiburan di era tahun 1980-an.
Pria kelahiran 11 Maret 1960 di Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah ini memulai karir sebagai komedian bersama grub lawak Empat Sekawan kala usianya baru 16 tahun. Bersama teman-temannya, ia mencapai popularitas. Empat Sekawan itu terdiri atas Qomar, Derry, Ginanjar, dan Eman. Grup lawak ini mencapai puncak popularitasnya di awal 1990an.
Grup Empat Sekawan membawakan lawakan dengan gaya humor cerdas dan spontan. Mereka berhasil mencapai popularitasnya melalui konsep komedi situasi di televisi. Grup ini menampilkan humor berbasis logika yang memancing tawa. Mereka menciptakan karakter-karakter cerdas, metode berpikir mereka menjadi salah satu daya tarik dari konten hiburan mereka.
Baca Juga: Awalnya Mau Besuk, Eman 4 Sekawan Malah Jadi Saksi Detik-detik Berpulangnya Nurul Qomar
Perjalanan karir komedian Abah Qomar merambah dunia seni peran. Ketika popularitas menjadi komedian menarik perhatian produser, ia mendapatkan tawaran untuk main film dan sinetron yang menyisipkan unsur komedi.
Tak hanya di dunia hiburan, Qomar juga melangkah serius ke dunia pendidikan hingga menamatkan gelar sarjana dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Ia memiliki semangat besar untuk memajukan pendidikan Indonesia, sehingga ia pun menerima tawaran sebagai pengajar.
Abah Qomar bahkan pernah menjadi rektor di Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS), Brebes, Jawa Tengah di tahun 2017. Akan tetapi, kurang dari setahun, Abah Qomar mundur dari jabatannya secara resmi. Pada 2020, Abah Qomar terjerat kasus pemalsuan ijazah terkait gelar S2 dan S3 agar memenuhi syarat menjadi rektor di Universitas Muhadi Setiabudi. Abah Qomar dijatuhi hukuman penjara di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Brebes.
Sebelum terjerat kasus hukum, Abah Qomar sempat menjalani karier sebagai anggota DPR. Di tahun 2004, Abah Qomar bergabung dengan Partai Demokrat dan berhasil lolos ke senayan menjadi anggota DPR. Di tahun 2009, ia juga terpilih kembali dan menjabat sebagai anggota DPR hingga 2014.
Abah Qomar pernah mencalonkan diri menjadi Bupati Cirebon, tetapi gagal di pemilihan langsung. Setelah itu, Abah Qomar berfokus hidup di dunia pendidikan mulai 2017. Namun karirnya terhenti karena kasus tersebut di atas.
Baca Juga: Benarkah Lulusan Manajemen Susah Cari Kerja? Yuk Simak Peluang Kariernya!
Selanjutnya, di tahun 2023, dikabarkan bahwa Abah Qomar menjalani rangkaian perawatan kemoterapi karena kanker usus. Pada Januari 2025, Abah Qomar mengembuskan napas terakhirnya di RSUD Kabupaten Tangerang.
Demikian itu perjalanan karier komedian Abah Qomar.
Kontributor : Mutaya Saroh