Suara.com - Dalam dunia perhotelan dan pengelolaan aset penginapan, salah satu tantangan utama yang kerap dihadapi manajemen adalah faktor efisiensi dan transparansi.
Contohnya, pemilik properti yang berdomisili di Jakarta tetapi memiliki aset di luar Pulau Jawa sering menghadapi kesulitan dalam memantau data real-time terkait tingkat okupansi atau kinerja aset mereka.
Selain itu, potensi terjadinya fraud juga menjadi masalah, di mana laporan transaksi sering kali tidak mencerminkan angka sebenarnya, sehingga mengurangi kepercayaan dalam pengelolaan aset. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, kini risiko-risiko tersebut dapat diminimalisir.
Bobobox, perusahaan teknologi perhotelan, menawarkan solusi berbasis data real-time melalui dashboard komprehensif yang memungkinkan mitra mengakses data okupansi, pendapatan, dan performa aset secara transparan dan real time.
Teknologi yang diterapkan juga membantu mengeliminasi potensi fraud, yaitu dengan mengintegrasikan akses kamar melalui aplikasi untuk memastikan semua transaksi tercatat dalam sistem.
Berkat data yang lebih lengkap, pemilik aset pun bisa membuat keputusan bisnis strategis yang lebih akurat, misalnya melakukan penyesuaian harga jual kamar berdasarkan data okupansi, penyesuaian jumlah tenaga kerja sesuai okupansi di hari berikutnya, atau mengadakan promo di periode waktu tertentu.
Sistem pengelolaan data secara real-time tidak hanya bermanfaat bagi mitra, namun juga membantu efisiensi tim operasional di lapangan. Misalnya, ketika tamu melakukan check-out, staf hotel akan mendapatkan notifikasi otomatis, sehingga mereka bisa langsung menjalankan pembersihan kamar dan mengurangi waktu tunggu untuk tamu selanjutnya.
Azarya Prakasa, Head of Business Strategy Bobobox menjelaskan, teknologi yang digunakan Bobobox dirancang secara end-to-end, mulai dari membantu pelanggan saat melakukan booking, mendukung operasional tim di lapangan, hingga memberikan insight yang relevan kepada partner.
"Hal ini penting karena Bobobox tidak memiliki aset lahan sendiri, melainkan mengadopsi model aset-light melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk BUMN, pemerintah, swasta, dan individu. Oleh karena itu, sistem teknologi yang transparan menjadi kunci dalam mempertahankan kepercayaan dari kedua belah pihak dalam pengelolaan aset penginapan," ujarnya.
Baca Juga: Tesla Cybertruck Meledak di Depan Trump Hotel: Satu Tewas, Tujuh Luka
Namun demikian, Bobobox berkomitmen penuh untuk menjaga keamanan data pelanggan sebagai prioritas utama. Data yang diberikan kepada mitra hanya spesifik untuk lokasi yang menjadi aset mereka, dengan akses terbatas melalui login yang aman dan hanya dapat diakses melalui perangkat tertentu. Pendekatan ini memastikan integritas data tetap terjaga.
Inovasi teknologi seperti yang diterapkan oleh Bobobox diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengoptimalkan pengelolaan aset dan meningkatkan kepercayaan mitra investasi serta pemilik properti di Indonesia.
Terlebih karena industri perhotelan di dalam negeri terus mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023 terdapat penambahan 205 hotel di Indonesia, dengan sekitar 13% diantaranya merupakan hotel bintang lima.
Provinsi dengan jumlah hotel terbanyak meliputi Bali (3.895 hotel), Jawa Timur (3.783 hotel), Jawa Barat (3.119 hotel), Jawa Tengah (2.019 hotel), dan DI Yogyakarta (1.820 hotel).