Suara.com - Kebahagiaan pasangan Mahalini Raharja dan Rizky Febian kini semakin berlipat ganda. Pasalnya Mahalini diketahui tengah berbadan dua, bahkan baru saja menggelar acara 7 bulanan pada Selasa (7/1/2025).
Sejumlah ritual mitoni dilakukan dalam kesempatan itu, salah satunya berjualan rujak. Hal ini terlihat dari unggahan akun TikTok @/temenkamucerita, ketika salah seorang tamu ikut mengantre untuk menukar koin kreweng dengan rujak yang dijual oleh calon orang tua bayi, dalam hal ini tentunya Mahalini dan Rizky.
"Mau beli," kata perekam video sambil menunjukkan koin kreweng-nya, dikutip pada Rabu (8/1/2025).
"Silakan ke sini," jawab Rizky, mengarahkan sang tamu untuk menyerahkan koin berbahan pecahan genteng itu kepada Mahalini.
Baca Juga: 5 Potret Tasyakuran 7 Bulan Kehamilan Mahalini, Dekorasi Dipuji Selangit
"Saya jualan dulu ya. Makasih ya, Mas," imbuh Mahalini.
Interaksi penuh canda ini lalu ditutup dengan Rizky yang memberikan sebuah wadah plastik berisikan rujak sebagai tanda bahwa transaksi mereka sudah selesai.
Lantas sebenarnya, apa makna dari tradisi berjualan rujak seperti yang dilakoni Mahalini dan Rizky Febian?
Sebelum menelusuri lebih jauh tentang makna berjualan rujak di acara 7 bulanan, ada fakta menarik tentang tradisi ini. Rupanya Sule dan mantan istrinya, Nathalie Holscher, dahulu juga melakukan tradisi yang sama di acara 7 bulanan jelang kelahiran Adzam.
Kala itu, Nathalie sempat mengungkapkan kebingungannya karena diminta berjualan rujak. Pembawa acara 7 bulanan lantas menjelaskan seperti berikut, "Jualan rujak itu simbol. Keberkahan untuk bayi yang dikandung. Semoga setelah pengajian tadi, bayi sehat, selamat, panjang umur, ibunya juga sehat."
Baca Juga: Filosofi Tujuh Bulanan Kehamilan, Kini Dilakoni Mahalini dan Rizky Febian
Sule juga sempat menimpali perihal tradisi berjualan rujak di acara 7 bulanan, "Supaya bapaknya semangat nyari rezeki."
Selain berjualan rujak, tradisi lain yang kerap dijumpai di acara 7 bulanan adalah berjualan dawet cendol. Untuk rujak yang dijual umumnya adalah rujak gobet, yakni salah satu makanan tradisional Jawa yang berisikan aneka buah seperti bengkoang, nanas, pencit (mangga muda), belimbing, jambu, babal (nangka muda), kedondong, asam, dan racikan bumbu lain dengan perpaduan cita rasa asam, manis, pedas, dan segar.
Biasanya calon ayah akan memayungi sang calon ibu yang sedang membawa wadah untuk menampung hasil jualan, dalam hal ini adalah koin kreweng. Dalam acara mitoni, rujak gobet memiliki makna harapan calon orang tua agar anak yang terlahir nanti dapat berkumpul dan berbaur dengan semua lapisan masyarakat, sehingga dapat memudahkan mereka meraih kesuksesan di masa depan serta tercukupi semua kebutuhan finansialnya.
Tak hanya itu, biasanya bumbu rujak akan diracik sendiri oleh sang calon ibu. Beredar mitos apabila rasanya kurang enak, maka calon bayinya berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan jika rasanya enak, maka calon bayinya berjenis kelamin perempuan.