Suara.com - Liburan Natal 2024 lalu ternyata banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berlibur ke Ibu Kota Nusantara atau IKN, Kalimantan Timur. Hal ini disampaikan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di media sosial resminya baru-baru ini.
Dalam postingan tersebut, sebanyak 7.300 orang mengunjungi IKN dalam dua hari libur Natal 2024. Rinciannya, sebanyak 2.500 orang pada 25 Desember 2024, dan 4.800 orang pada 26 Desember 2024.
"7.300 Wisatawan Berlibur ke IKN Ketika Momen Libur Natal!," tulis postingan tersebut seperti Suara.com kutip pada Kamis (8/1/2025).
Untuk diketahui, IKN memang kini terbuka dikunjungi. Bahkan masyarakat yang ingin berkunjung ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN juga dipermudah dengan menggunakan aplikasi IKNOW.
Baca Juga: Merasakan Sensasi Naik Gondola ala-ala Eropa di Little Venice Cianjur
Akun media sosial Kemenpar juga memberikan sosialiasi terkait hak tersebut, dan merinci apa saja yang bisa dilakukan masyarakat ketika berkunjung ke IKN.
Salah satunya dengan mengikuti Nusantara City Tours, pengunjung bisa menyambangi lokasi menarik seperti Plaza Ceremony, Techno House, hingga Taman Kusuma Bangsa.
Menurut akun Kemenpar, di IKN, pengunjung bisa menikmati layanan antar jemput dengan bus listrik, memperoleh air minum gratis, hingga nongkrong di kafe kekinian.
Selain itu, ada juga teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang menjaga keamanan pengunjung selama berwisata di IKN. Teknologi digital berbasis "Video Management System" ini digunakan untuk memantau kondisi KIPP secara '"real-time", sehingga teknologi ini akan membantu pengelolaan kerumunan dan keamanan.
Bukan cuma itu, di balik fenomena pembangunan IKN, faktanya wilayah ini jiga menyimpan segudang surga pariwisata yang sangat potensial untuk menjadi favorit wisatawan.
Baca Juga: Menyaksikan Hamparan Bunga Warna-warni di Taman Bunga Nusantara Cianjur
Mengandalkan potensi alamnya, Kalimantan Timur memiliki begitu banyak destinasi wisata bahari atau marine tourism. Wisatawan bisa menikmati island hopping atau menjelajah pulau-pulau yang ada di Kabupaten Berau.
Diantaranya Pulau Maratua, Pulau Kakaban, Pulau Sangalaki, dan Pulau Derawan. Selain itu, ada pula atraksi di Goa Halo Tabung dan berinteraksi dengan manta dan lumba-lumba. Berikut destinasi wisata yang ada di Kalimantan Timur atau sekitar IKN yang bisa dieksplor seperti dikutip situs resmi Kemenpar.
Pantai Tanah Merah Tanjung Harapan
Dengan menempuh 1 jam perjalanan dari Ibu Kota Negara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Sobat Parekraf bisa berkunjung ke Pantai Tanah Merah Tanjung Harapan.
Menjadi salah satu pantai eksotis di Kalimantan Timur, Pantai Tanah Merah Tanjung Harapan memiliki pasir putih bersih dan dikelilingi deretan pohon cemara yang rindang. Selain cocok untuk bersantai sambil menikmati suara ombak yang tenang, Sobat Parekraf juga bisa melihat langsung pemandangan matahari terbenam yang sangat memukau di pantai ini.
Bukit Bangkirai
Hanya berjarak sekitar 1 jam dari Kebun Raya Balikpapan atau 30 menit dari IKN Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara. Bukit Bangkirai menawarkan pemandangan hutan tropis yang rindang dan masih sangat asri.
Daya tarik utama dari destinasi wisata yang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara ini adalah Canopy Bridge, yaitu jembatan kayu yang panjangnya lebih dari 50 meter dan menghubungkan lima pohon bangkirai.
Kebun Raya Balikpapan
Kebun Raya Balikpapan menjadi salah satu destinasi wisata di sekitar IKN Nusantara yang wajib dikunjungi. Terletak di kawasan Hutan Lindung Sungai Wain, Kebun Raya Balikpapan menjadi tempat wisata, konservasi alam, sekaligus pelestarian flora asli Kalimantan yang hampir punah.
Berjarak sekitar 1 jam dari IKN, Sobat Parekraf bisa menemukan ribuan spesies tanaman, melihat berbagai koleksi anggrek langka, serta berbagai jenis binatang liar, seperti rusa, orangutan, dan berbagai burung-burung asli Kalimantan.
Pulau Maratua
Banyak wisatawan yang menjuluki Pulau Maratua dengan sebutan serpihan surga yang dianugerahkan Tuhan kepada Kalimantan. Hal ini tak lepas dari keindahan alamnya yang tiada duanya.
Sejauh mata memandang, Pulau Maratua menawarkan keindahan bawah laut yang memesona dan memanjakan mata, serta pantai dengan hamparan pasir putih yang luas dan air laut sangat jernih seperti kristal.
Pulau Kakaban
Pulau Kakaban berjarak sekitar 25 menit dari Pulau Maratua yang dapat ditempuh dengan menggunakan speedboat. Pulau Kakaban memiliki destinasi andalan berupa Danau Kakaban.
Di danau ini, hidup sekumpulan stingless jelly fish atau ubur-ubur yang tidak menyengat, yang konon hanya ada di dua tempat di dunia, yaitu di Danau Kakaban dan di Filipina. Untuk menuju ke Danau Kakaban, wisatawan harus berani menjalani tantangan trekking sejauh 500 meter dengan kemiringan sekitar 45 derajat.
Pulau Sangalaki
Pulau nan eksotis ini menjadi salah satu tempat konservasi penyu di Indonesia. Menurut salah satu petugas di Pulau Sangalaki, setiap tahunnya terdapat sekitar 3.700 penyu yang bertelur di Pulau Sangalaki.
Di wilayah ini, tukik yang normal akan dibiarkan kembali ke habitatnya di laut secara alami, sedangkan tukik yang berisiko tak bertahan hidup di alam, akan ditempatkan ke dalam sebuah kolam untuk dilepaskan ke laut pada malam hari. Mereka tidak dilepaskan saat siang hari karena dikhawatirkan akan dimangsa oleh predator.
Pulau Derawan
Saat pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Derawan, wisatawan akan disambut oleh hamparan pasir putih yang luas di sepanjang bibir pantai. Pulau ini merupakan salah satu spot diving terbaik di Indonesia. Di wilayah ini, terdapat sekitar 872 spesies ikan dan 507 jenis terumbu karang.
Kepulauan Derawan juga menjadi rumah bagi beberapa spesies yang dilindungi, seperti penyu hijau, penyu sisik, paus, lumba-lumba, kima, ketam kelapa, duyung, ikan barakuda, dan beberapa spesies lainnya.
Goa Halo Tabung
Goa Halo Tabung terletak di Pulau Maratua. Goa ini memiliki keunikan tersendiri karena di dalamnya terdapat danau air yang memiliki kedalaman air lebih dari 35 meter. Air di danau Goa Halo Tabung ini berwarna biru dan sangat jernih.
Menurut masyarakat lokal, sampai saat ini belum ada yang menyelami goa ini hingga ke dasar karena di dalam danau terdapat celah yang sempit dan belum diketahui ujungnya. Dalam bahasa lokal, ‘halo’ berarti ceruk (lagoon).