Suara.com - Kisruh tentang Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh di pengajiannya masih menyisakan cerita di ranah publik.
Beberapa pihak mengecam aksi Gus Miftah tersebut karena dianggap tidak mencontohkan perilaku ulama kepada jamaahnya.
Alhasil, pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji tersebut langsung vakum selama sebulan dari panggung dakwahnya.
Namun di balik semua kecaman keras tersebut, penyanyi Charly van Houten justru bertolak belakang dengan menyalahkan penjual es teh.
Baca Juga: Pendidikan Charly Van Houten, Bela Gus Miftah dan Minta Penjual Es Perbaiki Adab
Dalam sebuah video yang diunggahnya di Instagram, Charly van Houten tampak sedang menyambut kehadiran kembali Gus Miftah sembari memeluknya dengan rasa haru.
"Biarkan orang tertawa, mencaci, atau menghina. Kita harus tetap terbang menggapai bintang. @gusmiftah teruskan perjuanganmu, sahabat," tulis Charly.
"Engkau bukan Maling, bukan koruptor, bukan penitu bukan pembunuh maka lanjutkanlah itikad itikad baikmu Bismillah.....salam dan doaku slalu ... masa depan yang baik tengah menantimu," imbuhnya.
Alhasil, video tersebut langsung menuai beragam reaksi dari warganet yang kebanyakan menyudutkan Charly karena dianggap menormalisasi tindakan menghina atau mengolok-olok seseorang di muka umum.
"Bukan koruptor bukan maling bukan penjahat. Tapi merendahkan rakyat kecil ketika sedang mencari nafkah. Sangat disayangkan ustaz sekaligus Gus tidak mencerminkan hal baik," imbuhnya.
Baca Juga: Kini Mulai Muncul Lagi, Adab Gus Miftah saat Bagi-Bagi Duit ke Santri Jadi Sorotan
Charly van Houten pun terpantau membalas komentar netizen dengan berargumen bahwa Gus Miftah tidak salah dalam kasus ini, melainkan si penjual es teh itu sendiri karena berlalu lalang di tengah pengajian.
"Mas Charly niatnya baik membangkitkan dakwah melalui ilmu yang dimiliki Gus Miftah, di sisi lain Gus Miftah harus koreksi kesalahan atas adab-adab yang kurang baik apalagi ke sesama manusia," komentar netizen.
"Amin, semoga perjalanan hidup kita semua diberikan hikmah yang baik dan bisa menjadi pelajaran untuk kita semua. Bukan hanya Gus Miftah tetapi semoga semua ini bisa jadi bahan koreksi buat memperbaiki adab kita semua," jawab Charly van Houten.
"Termasuk para penjual es teh yang juga harus berjualan tetap dengan adab tidak lagi lalu lalang berjualan di tengah tengah jamaah yang sedang hikmat duduk di acara pengajian," sambung Charly.
Lantas, Bagaimana Hukum Berjualan saat Acara Pengajian?
Di sisi lain, Mamah Dedeh pernah menyinggung perihal orang berjualan di tengah pengajian. Hal tersebut ia sampaikan jauh sebelum kasus Gus Miftah viral di media sosial.
Dikutip dari acara Damai Indonesiaku TVOne, ada seorang jamaah yang bertanya terkait bagaimana berjualan di muka umum ketika ada pengajian.
Mamah Dedeh langsung menjawab dengan lantang, bahwa tidak masalah berjualan di majelis taklim, tapi berjualannya bukan saat pengajian atau kegiatan dakwah berlangsung.
"Anda boleh kah jualan di majelis taklim? Boleh, tapi sebelum ngaji dimulai atau sesudah ngaji dimulai," jawab Mamah Dedeh.
Bahkan, Mamah Dedeh tak segan menyebut jika penjual yang mengganggu pengajian dengan sebutan "setan" karena tak ubahnya mengganggu orang sedang beribadah.
"Ketika ada guru ngaji sudah mengajarkan ilmu agama kepada jamaahnya, Anda jualan arinya Anda setan. Orang yang mengganggu orang ibadah, setan bukan?" imbuhnya.
Dengan dasar itu, Mamah Dedeh menegaskan kembali jika hendaknya para pedagang menjual barangnya ketika pengajian belum dimulai atau setelah pengajian usai, bukan saat pengajian berlangsung.
Kontributor : Damayanti Kahyangan