Suara.com - Nama Patrick Kluivert menjadi salah satu kandidat yang gencar diberitakan sebagai sosok pengganti Shin Tae-yong untuk melatih Timnas Indonesia.
Dari beberapa nama yang muncul, Patrick Kluivert menjadi yang paling banyak menimbulkan kontroversi karena dianggap tidak sebanding dengan Shin Tae-yong.
Terlebih, kabar mengenai masa lalu Patrick Kluivert yang kelam juga menjadi sorotan yang akhirnya menuai beragam kritik keras dari berbagai pihak.
Menurut informasi yang beredar, Patrick Kluivert merupakan eks striker Barcelona yang cukup subur dengan menciptakan 122 gol.
Baca Juga: Patrick Kluivert Disebut Berutang Judi Rp 16 M, DPR: Jangan Sampai Punya Beban Masa Lalu!
Namun, setelah gantung sepatu, kehidupannya seolah berubah signifikan. Kendati menjadi pelatih, ia pernah terlibat skandal perjudian.
Bahkan, menurut laporan Bleacherreport, ia dikabarkan sampai terlilit hutang sebesar 1 juta Euro kepada gang kriminal di negaranya.
"Eks bintang Barcelona dan Patrick Kluivert dilaporkan diperas oleh geng kriminal selama bertahun-tahun karena utang judi yang menumpuk lebih dari 1 juta euro," tertulis dalam laporan tersebut.
Alhasil, isu masa lalu suram tersebut menuai reaksi yang dikaitkan dengan kesehatan mental. Dikhawatirkan, masalah mental tersebut akan berdampak buruk kepada kinerja dan pestasi PSSI.
Pasalnya, seseorang yang kecanduan judi, bahkan sampai terlilit hutang sangat mengganggu kesehatan jiwa yang akhirnya memberi dampak buruk bagi kehidupan.
Baca Juga: Menguak Isi Garasi Kluivert: Calon Pelatih Timnas Indonesia Pengganti Shin Tae-yong Cukup Merakyat
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, disebutkan jika judi merupakan adiksi yang sangat buruk bagi kesehatan mental seseorang.
Adiksi judi merupakan kondisi medis yang termasuk dalam kategori adiksi perilaku (behavioral addiction).
Saat ini, dengan maraknya perjudian yang terjadi, adiksi judi mendapat perhatian yang setara dengan adiksi zat, seperti kecanduan rokok, alkohol, dan narkoba.
Hal ini menyebabkan seseorang yang kecanduan judi menjadi kesulitan untuk berhenti karena adanya ketidakseimbangan dalam sistem saraf otak.
Diperparah lagi jika yang kecanduan adalah anak-anak dan remaja karena perkembangan otak yang belum sepenuhnya matang, sehingga menyebabkan gangguan serius pada struktur dan fungsi otak.
Sehingga, pemerintah berupaya memberantas judi, khususnya judi online demi menjaga kesehatan mental para generasi muda.
Lalu, apa saja dampak buruk kecanduan judi bagi kesehatan mental?
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, ada beberapa dampak serius dari kecanduan judi, antara lain:
1. Masalah Keuangan
Kerugian finansial yang berujung pada kebangkrutan disebabkan oleh habisnya tabungan dan aset yang digunakan untuk berjudi.
Apalagi sampai membayar utang akibat pinjaman yang diambil untuk modal berjudi dengan taruhan dalam jumlah yang sangat besar dan tidak rasional.
Sehingga, pemain judi sering disebut mengalami gangguan mental yang tindakannya justru merugikan diri sendiri.
2. Masalah Emosional
Kecanduan judi dapat memicu berbagai gangguan mental, emosional, dan psikologis, seperti gangguan kecemasan (ansietas), depresi, gangguan psikotik, hingga perilaku ekstrem seperti tindakan bunuh diri.
Bisa dibuktikan dengan beberapa kasus yang belakangan terjadi, dimana banyak pemain judi yang kemudian melakukan tindakan ekstrem karena frustasi, terlebih terlilit hutang yang jumlahnya besar.
3. Rusaknya Hubungan Sosial
Kehidupan sosial para penjudi cenderung terganggu dan rusak karena sering muncul banyak konflik, seperti krisis kepercayaan.
Hal ini disebabkan oleh kecenderungan untuk mengisolasi diri dan lebih fokus pada perilaku berjudi sehingga para penjudi cenderung acuh dengan sosial yang akhirnya memperburuk hubungan dengan keluarga maupun orang lain.
Kontributor : Damayanti Kahyangan