Copper Peptide dan Actosome Retinol: Mengapa Bahan Premium Skincare Ini Dijual Mahal di Indonesia?

Selasa, 07 Januari 2025 | 12:41 WIB
Copper Peptide dan Actosome Retinol: Mengapa Bahan Premium Skincare Ini Dijual Mahal di Indonesia?
ilustrasi perempuan menggunakan serum retinol (Freepik/amenic181)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - David Lee Thompson, atau yang akrab disapa DLT, seorang beauty enthusiast sekaligus praktisi berpengalaman di industri kecantikan, menilai bahwa beberapa produk skincare yang beredar di pasaran dijual dengan harga yang terlalu mahal (overprice). 

Dua bahan aktif yang menjadi sorotan DLT adalah copper peptide dan actosome retinol serum 3%, yang belakangan ini semakin populer di kalangan konsumen Indonesia.

Copper peptide dikenal memiliki manfaat dalam memperbaiki kondisi kulit dengan mendukung struktur kolagen, mengurangi tampilan kerutan, dan membuat kulit lebih kencang. 

Sementara itu, actosome retinol memiliki fungsi sebagai bahan aktif anti-penuaan (anti-aging) yang memicu regenerasi sel kulit baru, memperbaiki tekstur kulit, dan aman digunakan bahkan untuk kulit sensitif.

“Wajar saja jika konsumen di Indonesia menyambut produk dengan kedua bahan ini dengan sangat antusias. Namun, sayangnya banyak produsen, termasuk maklon, yang menjual produk berbahan baku ini dengan harga yang terlalu tinggi. Akibatnya, manfaat produk tersebut tidak dapat diakses oleh semua kalangan,” ungkap DLT dalam siaran pers yang Suara.com terima baru-baru ini.

Beaity Enthusiast David Lee Thompson atau DLT yang juga Salah Satu Pendiri Klinik Kecantikan (Dok. Istimewa)
Beaity Enthusiast David Lee Thompson atau DLT yang juga Salah Satu Pendiri Klinik Kecantikan (Dok. Istimewa)

Menurut pria kelahiran Palembang, 15 Mei 1987 itu harga serum copper peptide di pasaran berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta untuk ukuran 30 ml, sementara ukuran 20 ml dibanderol sekitar Rp400 ribu hingga Rp800 ribu. 

DLT juga menjelaskan bahwa dengan harga jual Rp100 ribu hingga Rp200 ribu per produk, produsen sudah mendapatkan margin keuntungan yang cukup.

Hal serupa juga berlaku untuk actosome retinol serum 3%. Ia melihat produk actosome retinol dijual dengan harga sekitar Rp250 ribu. Padahal, jika mempertimbangkan seluruh biaya produksi, kata DLT, harga jual di kisaran Rp100 ribu hingga Rp130 ribu sudah bisa memberikan keuntungan yang cukup baik.

“Masalahnya bukan hanya pada produk lokal, tetapi juga produk internasional yang dijual dengan harga sangat tinggi, padahal biaya produksinya tidak setinggi itu,” tambahnya.

Baca Juga: 3 Hydrating Serum untuk Remaja Cegah Iritasi dan Jaga Kelembapan Kulit

Praktik Overpricing dan Dampaknya pada Pasar Skincare

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI