Suara.com - Kabar tentang Patrick Kluivert menjadi pelatih baru Timnas Indonesia terus menjadi sorotan publik. Eks striker legendaris Timnas Belanda itu disebut-sebut akan menggantikan posisi Shin Tae-yong yang telah resmi dipecat PSSI sebagai pelatih pada Senin (6/1/2025).
Kabar kedatangan Patrick Kluivert memunculkan pro dan kontra, terutama menyangkut rekam jejaknya di dunia sepak bola. Mantan pemain Barcelona itu disebut-sebut memiliki cerita negatif di luar lapangan, termasuk isu keterlibatan utang dengan bandar judi yang pernah mencuat di media.
Keraguan terhadap kemampuan Patrick Kluivert juga muncul dari CEO Bandung Premiere League (BPL), Doni Setiabudi alias Kang Jalu. Dalam unggahannya di akun Instagram @a_7alu, Kang Jalu terang-terangan menyampaikan rasa skeptisnya.
"Saya ragu kalau ini Pak. Semoga ada nama PK yang lain yang lebih meyakinkan," tulis Kang Jalu, dikutip dari Suara.com.
"Kalau iya, feeling saya Indonesia akan gagal di Pildun. Semoga saya salah," katanya lagi.
Rekam Jejak Patrick Kluivert
Sebagai pemain, Patrick Kluivert dikenal sebagai salah satu striker muda paling fenomenal dalam sejarah sepak bola. Pada usia 19 tahun, ia mencetak gol kemenangan untuk Ajax Amsterdam di final Liga Champions 1995 melawan AC Milan, pencapaian yang mengukuhkan namanya di kancah sepak bola dunia.
Namun, perjalanan kariernya tak selalu mulus. Setelah hijrah ke AC Milan, Kluivert menghadapi masa sulit dan gagal menunjukkan performa terbaik. Setahun kemudian, ia pindah ke Barcelona untuk membangun kembali kariernya.
Keputusan itu terbukti tepat, karena di klub raksasa Spanyol tersebut, Kluivert mencapai puncak performanya sebagai penyerang.
Meski memiliki karier cemerlang sebagai pemain, pengalaman Kluivert sebagai pelatih masih dianggap minim, terutama dalam menangani tim nasional. Hal ini memunculkan keraguan di kalangan penggemar dan pengamat sepak bola nasional mengenai kemampuannya mengelola Timnas Indonesia.