Suara.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menuai sorotan usai memecat pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Sosoknya juga menggelar interview untuk calon pelatih timnas tepat pada Hari Natal di Eropa.
Aksi Erick Thohir melakukan wawancara kerja saat perayaan Natal ramai dikritik warganet di media sosial. Tidak sedikit yang menilai jika sikap itu tidak menghargai agama orang lain.
Apalagi, calon pelatih Timnas Indonesia yang diwawancarai Erick Thohir ternyata juga merayakan Natal. Hal ini membuat publik turut bertanya-tanya seputar latar belakang Erick Thohir, termasuk profil dan agama.
Profil dan agama Erick Thohir
Baca Juga: Sehebat Apa Patrick Kluivert?
Erick Thohir lahir di Jakarta, 20 Mei 1970. Pria yang kini berusia 54 tahun ini tidak cuma menjabat sebagai Ketum PSSI, tetapi juga Menteri BUMN sejak era Presiden RI ke-7 Joko Widodo sampai sekarang.
Erick Thohir juga dapat disebut sebagai konglomerat. Pebisnis handal ini adalah anak dari pasangan Teddy Thohir dan Edna Thohir.
Ia juga memiliki 2 kakak, satu perempuan dan laki-laki. Mereka adalah Hireka Vitaya dan Gibraldi Thohir.
Sejak lahir sampai sekarang, Erick Thohir memeluk agama Islam. Ia juga selalu membagikan momen merayakan Idul Fitri bersama keluarga di akun media sosialnya.
Erick Thohir sendiri menikah dengah Elizabeth Tjandra. Dari pernikahannya ini, ia dikaruniai 4 buah hati. Mereka adalah Mahendra Agakhan Thohir, Mahatma Arfala Thohir, Makayla Amadia Thohir, dan Magisha Afryea Thohir.
Baca Juga: PSSI Blunder Pilih Patrick Kluivert, CEO BPL: Indonesia Akan Gagal di Pildun
Cerita Erick Thohir gelar interview di Eropa
Erick Thohir mengaku bahwa ia memang sengaja menggelar interview mulai Hari Natal pada 25 Desember 2024 sampai 30 Desember 2024. Menurutnya, calon pelatih yang mau melakukan wawancara kerja saat Natal menjadi nilai plus tersendiri.
"Sebenarnya yang saya tawarkan juga sengaja itu tanggal 25 (Desember), yaitu hari Natal sebenarnya," ungkap Erick Thohir dalam konferensi pers PSSI, Senin (7/1/2025).
"Bukan saya tidak menghormati hari besar, cuma itu bagian dari kita juga mengetes keseriusan dan komitmen. Saya mendarat jam 06.10 pagi, jam 10.00 pagi sudah buka warung istilahnya," sambungnya.
Erick Thohir melanjutkan, dari 3 calon pelatih timnas, hanya satu dari mereka yang mau datang interview saat Hari Natal. Dan pelatih itu pula yang dipilih Erick Thohir untuk menukangi Timnas Indonesia.
"Dari tiga pelatih, ada satu yang dateng. Nah itu yang saya lihat, 'Wah ini poinnya lebih gitu'," ungkap Erick Thohir.
Setelah diwawancara, lanjut Erick, sosok pelatih itu kembali pulang ke negara asal untuk merayakan Natal bersama keluarga. Erick Thohir pun menghormati keputusan tersebut.
"Habis interview dia pulang lagi ke negaranya. Ya karena Hari Natal harus kita hormati gitu. Dan saya juga tidak mau memakan waktu, interview hanya 2 jam sampai 2,5 jam saya cukup rasa," pungkas Erick Thohir.
Dikritik warganet di X
Pernyataan Erick Thohir menjadi viral di media sosial. Sebagai petinggi PSSI, sikapnya melakukan wawancara untuk posisi pelatih Timnas Indonesia saat Natal justru menuai kritikan tajam.
Hal ini terlihat dari banyak cuitan warganet di X. Menurut warganet, aksi Erick Thohir itu tidak cuma menyepelekan agama minoritas, tetapi juga hak tenaga kerja.
Berikut ini sejumlah kritikan tajam warganet ke Erick Thohir yang viral di X:
"Nyepelein agama minoritas. Nyepelein hak tenaga kerja. Dibungkus dalam kalimat manis biar sopan. Indonesia banget," kritik warganet.
"Udah gila apa interview orang benua Eropa yang kebanyakan merayakan Natal pas hari liburnya. Udah gila, ibarat interview pas lagi libur Idul Fitri sama orang yang merayakan Idul Fitri. Nalar lu di mana?" kritik warganet.
"Gue juga kalau disuruh wawancara kerja pas lebaran hari pertama juga gue tolak. Udah males duluan, mikirnya ini perusahaan enggak profesional nyuruh interview pas hari besar," komentar warganet.
"Tapi to the point aja, kita kita kalau nganggur dan desperate banget juga interview libur diterabas. Ini menunjukkan kualitas kepelatihan Patrick Kluivert secara tidak langsung," sindir warganet.
"Di Eropa bahkan hari Natal tuh hari libur keagamaan terbesar. Ibaratnya ngadain interview kerja di Indonesia selesai sholat Ied. Mungkin anggapannya kalau diminta dateng interview di hari raya aja nurut, berarti orangnya bisa diatur. Mungkin," tambah yang lain.
"Dia berdalih ngetest keseriusan, meanwhile orang Eropa kalau ngeliat orang lain gak menghargai hari libur: gak sopan banget, rude, ga respect. Gue kalau jadi calon pelatihnya boro-boro bales, gue ludahin, ogah amat kerjasama sama orang gak punya etika, rude," kecam warganet.