IISMA merujuk pada program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) yang pada saat dirintis berada di bawah naungan Kemendikbudristek.
Mengutip laman resmi IISMA, program ini memberikan pendanaan beasiswa bagi mahasiswa di Tanah Air untuk berkuliah di kampus-kampus top seantero dunia.
Penerima IISMA atau yang disebut juga dengan awardee bisa mendapatkan kesempatan untuk belajar di berbagai kampus di Australia, Amerika, Asia, hingga Eropa.
Program IISMA juga masih satu induk program dengan Kampus Merdeka yang dicanangkan Nadiem Makarim.
Laman Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjelaskan mahasiswa di tingkat sarjana yang mengikuti program IISMA akan belajar di kampus luar negeri selama satu semester.
Mereka dituntut untuk merasakan belajar di tengah sistem pembelajaran di luar negeri sekaligus meresapi budaya akademik di kampus tujuan mereka.
Sepulangnya ke Indonesia, para awardee dipersilakan untuk melakukan konversi program IISMA menjadi Satuan Kredit Semester (SKS) yang dikumpulkan untuk menunjang kelulusan.
Hingga berita ini ditulis, IISMA telah menerbangkan sebanyak 4542 mahasiswa ke luar negeri untuk belajar ke 126 kampus tujuan di 28 negara.
Sayangnya, program ini tak kebal dari kritikan. Banyak pihak yang mengkritisi program ini sering salah sasaran.
Baca Juga: Platform Teknologi Kemendikbudristek Percepat Digitalisasi Pendidikan
IISMA juga sempat viral lantaran menjadi ajang untuk meningkatkan gengsi para mahasiswa.